Bayar Utang Jatuh Tempo, Chandra Asri Pinjam US$ 100 Juta

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2015 21:22 WIB
Utang jatuh tempo perusahaan tercatat sebesar US$ 75,15 juta yang terdiri dari empat jenis pinjaman berjangka.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Styrindo Mono Indonesia, dan PT Petrokimia Butadiene Indonesia adalah tiga anak usaha PT Barito Pacific di bidang petrokimia. (Dok. Barito Pacific)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk berencana menambah pinjaman sekitar US$ 100 juta yang sebagian besar akan digunakan untuk refinancing utang-utang yang telah memasuki jatuh tempo. Manajemen perusahaan mengatakan, eksekusi pinjaman tersebut akan dilaksanakan antara tahun ini atau tahun depan.

"Kalau dilakukan tahun ini, kami sudah dapat persetujuan dari pemegang saham. Kalau dilakukan tahun depan, kami akan minta persetujuan komisaris," kata Sekretaris Perusahaan Chandra Asri Suryandi di Jakarta, Senin (8/6).

Rencananya, sebesar 75 persen dari pinjaman baru tersebut akan digunakan untuk membiayai kembali utang-utang jatuh tempo dan sisanya untuk pembiayaan lain. Suryandi mengaku perusahaan masih belum melakukan penjajakan dengan bank atau sindikasi yang siap untuk memberikan utang tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami juga minta aset yang dijaminkan pada pembiayaan sebelumnya dimasukkan kembali ke sindikasi yang baru. Untuk bank, kami bisa pakai bank lokal atau bank asing," jelas Suryandi.

Menilik pada laporan keuangan perusahaan pada kuartal pertama 2015, utang jatuh tempo perusahaan tercatat sebesar US$ 75,15 juta yang terdiri dari empat jenis pinjaman berjangka.

Untuk pinjaman yang memiliki tenggat pada 2020, perusahan akan membayar cicilan US$ 14,22 juta pada tahun ini. Sedangkan untuk pinjaman yang memiliki tenggat pada 2019, maka tahun ini perusahaan akan membayar sebesar US$ 30,8 juta.

Untuk pinjaman yang memiliki tenggat di 2018, perusahaan rencananya akan membayar cicilan sebesar US$ 30 juta tahun ini. Sementara itu, pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan dibayar sebesar US$ 0,13 juta pada tahun ini dari tenggat pelunasan pada 2017.

"Untuk masalah refinancing utang jatuh tempo, kami inginnya tahun ini. Tapi kembali lihat persetujuan komisaris, berapa jumlah tambahan (utangnya), berapa tenornya, ini perlu proses diskusi yang cukup matang," tegasnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER