Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana
share swap atau tukar guling saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dengan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) dinilai mampu meningkatkan efisiensi di industri telekomunikasi.
Kristiono, Ketua Umum Masyarakat Telematika (Mastel) menilai rencana tukar guling saham yang dilakukan Telkom merupakan upaya agar perusahaan tersebut semakin efisien. Menurut Kristiono, efisiensi infrastruktur semacam itu tengah gencar dilakukan secara global oleh pelaku industri tersebut.
“Industri ini secara umum akan semakin efisien. Kalau efisien diupayakan agar infrastruktur bisa
sharing, jadi tidak harus punya infrastruktur sendiri-sendiri. Dan itu sudah terjadi di belahan dunia yang lain, hampir semua negara sudah melakukan efisiensi infrastruktur,” kata Kristiono di Jakarta, Senin (22/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan tren efisiensi bukan hanya terjadi pada infrastruktur pasif, bahkan inftrastruktur aktif pun sudah di-
sharing, jadi tidak dimiliki sendiri-sendiri karena industri ini relatif kompetitif.
“Saya kira arahnya tidak salah. Lagi pula kalau strukturnya seperti itu (share swap) kendali masih ada di Telkom. Berarti itu opsi yang lebih baik. Karena kebanyakan (operator) yang lain tidak melakukan itu. Saya kira itu bagian dari aksi korporasi Telkom dan saya yakin Telkom sudah melakukan kajian mendalam dan mengambil opsi yang dianggap terbaik,” tambahnya.
Apalagi, kata Kristiono, Pemerintah sangat mendorong terjadinya efisiensi industri. Salah satu efisiensi industri itu adalah sharing infrastruktur, bukan hanya
sharing infrastruktur yang pasif tapi juga infrastruktur yang aktif, itu justru oleh pemerintah didorong untuk dilakukan supaya industri jadi lebih efisien.
“Karena sekarang ini industri secara ovel all tidak efisien, pemainnya banyak sementara semakin lama
revenue-nya semakin kecil sehingga mereka selalu kesulitan untuk menjaga
net income, net profit-nya. Supaya bisa tetap menjaga margin industrinya sehat ya harus dilakukan efisiensi. Itu salah satu bagian yang didorong oleh pemerintah supaya bisa lebih efisien,” jelas Kristiono.
Jaga Tingkat KeuntunganSebelumnya Head of Research MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan transaksi
share swap Mitratel dan Tower Bersama dinilai akan saling menguntungkan kedua pihak yang bertransaksi. Ia meyakini Direksi Telkom juga melihat Tower Bersama sangat prospektif ke depan.
"Saya melihat ini menguntungkan. Sehingga kalau Telkom bisa pegang sahamnya juga bisa mendapatkan dividen nanti. Dengan diserahkannya Mitratel maka Tower Bersama dapat tumbuh dan juga menguntungkan Telkom sendiri nantinya," ujarnya.
Berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), aksi korporasi
share swap Mitratel dengan TBIG dinyatakan telah sesuai dengan tahapan proses dan ketentuan serta peraturan yang berlaku. BPK juga tidak menemukan kerugian dan pelanggaran ketentuan dalam transaksi tersebut.
Hasil kajian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga menyatakan bahwa proses
share swap telah melalui proses kajian aturan hukum, kajian bisnis dan potensi keuntungan keuangan Telkom.
(gen)