Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Keselamatan Uni Eropa telah merilis Air Safety List terbaru pada Kamis malam (25/6) lalu. Dalam rilis tersebut, Garuda Indonesia beserta tiga maskapai Indonesia lainnya tidak termasuk dalam daftar terbaru maskapai yang dicekal masuk ke Eropa.
Tiga maskapai lainnya adalah PT Airfast Indonesia, PT Ekspres Transportasi Antarbenua dan Indonesia AirAsia.
Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo menyampaikan terima kasih atas dukungan para pemangku kepentingan penerbangan di Indonesia, khususnya Kementerian Perhubungan atas berbagai upaya dan program yang telah dibangun dan dilaksanakan sehingga dunia penerbangan Indonesia dianggap semakin membaik dan empat maskapai Indonesia tersebut berhasil lulus audit Komite Keselamatan Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan dukungan seluruh
stakeholder, khususnya Kementerian Perhubungan selaku regulator transportasi penerbangan, yang secara pro aktif mendukung kami dalam mengembangkan kualitas aspek keselamatan pada layanan penerbangan,” ujar Arif dikutip dari keterangan pers, Senin (29/6).
Menurut Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (Inaca) tersebut maskapai pelat merah yang dipimpinnya akan terus meningkatkan program pengembangan keselamatan dan keamanan penerbangan dan terus berkomitmen untuk memenuhi aturan dan regulasi yang berlaku di Indonesia dan internasional, bersamaan dengan rencana pengembangan perusahaan ke depan.
Sebagai wujud komitmen dan upaya Garuda Indonesia dalam mengembangan aspek keamanan layanan penerbangan berstandar internasional, Garuda Indonesia sejak tahun 2008 telah menjadi 'IATA Operational Safety Audit (IOSA) Certified Airline' yang diaudit secara berkala setiap dua tahun.
Di tengah antusiasme Garuda yang kembali memperoleh izin terbang ke Uni Eropa, masih ada 59 maskapai nasional baik berjadwal maupun tidak berjadwal yang masih tercatat dalam daftar hitam maskapai yang dicekal ke Uni Eropa. Beberapa diantaranya adalah: Wings Air, Trigana Air Service, Transnusa Aviation Mandiri, Sriwijaya Air, Pelita Air Service, NAM Air, Lion Air, Kal Star, Citilink Indonesia, Batik Air, serta ASI Pudjiastuti atau Susi Air.