Jakarta, CNN Indonesia -- Mata uang euro langsung terkoreksi pada minggu (5/7) pasca referendum Yunani menolak persyaratan penghematan dari Uni Eropa, Bank Sentral Eropa, dan International Monetery Fund (IMF). Hal ini diikuti dengan melemahnya mayoritas indeks saham global.
Diberitakan Reuters, Euro melemah 0,9 persen ke level US$ 1,1012 dari posisi terendah sebelumnya US$ 1,0967. Ekuitas berjangka Amerika Serikat (AS) juga turun sekitar 1,4 persen, diikuti kejatuhan harga minyak mentah Brent sebesar 67 sen menjadi US$ 59,65 per barel.
Sementara The Guardian mewartakan indeks Nikkei di Jepang turun 1,46 persen ke level 20239, indeks ASX di Australia terkoreksi 1,57 persen menjadi 5451.4, sedangkan indeks Kospi di Korea Selatan negatif 1,23 persen ke level 2078,47.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mayoritas bursa saham Eropa dan Amerika Serikat juga melemah. Indeks FTSE di Inggris turun 1,84 persen ke level 6431,4, DAX di Jerman minus 2,78 persen menjadi 10808,5, dan indeks S&P500 di AS terkoreksi 1,11 persen ke level 2044.
[Gambas:Video CNN]
Pada Minggu (5/7) lebih dari 60 persen rakyat Yunani mendukung Perdana Menteri Alexis Tsipras untuk mengatakan "tidak" terhadap persyaratan pemangkasan anggaran pemerintah yang diajukan kreditor UE dan IMF. Hasil referendum ini diharapkan mendorong Eropa memberikan dana talangan tanpa persyaratan yang memberatkan.
Sebelumnya Eropa dan IMF telah menyelamatkan Yunani dua kali dari krisis ekonomi sejak tahun 2011 dengan total pinjaman hingga 240 miliar euro.
Menyikapi kondisi ini, Perancis dan Jerman langsung menyerukan konferensi tingkat tinggi darurat antara para pemimpin Uni Eropa. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande telah berbicara melalui telepon dan akan bertemu di Paris pada Senin sore untuk membicarakan respons bersama.
Merkel menilai Athena telah merusak potensi dialog dengan mitra di zona euro dengan menolak desakan penghematan.
Presiden Dewan Eropa Donald Tusk menyanggupi permintaan Jerman dan Perancis, mengumumkan KTT darurat di Brussels, Belgia, pada Selasa malam.
(ags)