Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa krisis ekonomi yang diderita Yunani salah satunya akibat terlalu banyak pegawai negeri yang dipekerjakan. Terlalu banyaknya pegawai tersebut membuat dana pensiun sampai dana tunjangan sosial yang harus disiapkan pemerintah setiap tahun sangat tinggi.
“Pegawai itu memang penting, tetapi harus seimbang. Jumlah pegawai tidak boleh melebihi angka seharusnya. Selain itu kemajuan teknologi seharusnya mampu membantu proses kerja di perusahaan,” kata JK saat membuka Rapat Kerja Nasional Keuangan Daerah 2015, di Jakarta, Kamis (2/7).
Selain disebabkan oleh postur pegawai negeri yang terlalu gemuk, menurut JK di Yunani telah terjadi ketidakseimbangan antara pengusaha besar dan pengusaha kecil. Hal ini pula yang menjadi inspirasi pemerintah untuk menurunkan angka Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 12 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, sejak Yunani bergabung dengan Uni Eropa dan mengganti mata uangnya dengan euro pada 2001, keadaan ekonomi negara ini diprediksi akan terus tumbuh dan diikuti oleh ledakan ekonomi. Namun prediksi ini seketika berubah ketika krisis keuangan menerpa di 2008.
Singkatnya, Yunani memiliki beban utang yang sangat besar mencapai 177 persen dari produk domestik bruto (PDB). Membuat negara ini sulit mengumpulkan uang yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran utang.
Selama lima tahun terakhir, Yunani melakukan negosiasi dengan Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa, dan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait bantuan keuangan untuk mengatasi beban utang mereka. Sejak 2010, ketiga lembaga itu memberikan pinjaman kepada Yunani dengan syarat bersedia menaikkan pajak dan memotong anggaran belanja.
Namun, Yunani tak juga mampu menyelamatkan kondisi finansialnya. Keadaan ini berujung pada kegagalan Yunani untuk membayar utang jatuh tempo sebesar US$ 1,7 juta kepada IMF dengan tenggat waktu yang ditentukan, yaitu Selasa (30/6). Kondisi ini menjadikan Yunani sebagai negara maju pertama yang gagal membayar utang dan hanya hidup dari uang pinjaman untuk sementara waktu.
(gen)