Harga Emas Jeblok ke Level Terendah dalam Lima Tahun

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jul 2015 07:15 WIB
Harga emas spot XAU turun 0,8 persen ke level US$ 1.092,40 per ounce pada Rabu lalu, setelah menyentuh level terendah lima tahun di US$ 1.086,90.
PT Aneka Tambang Tbk. membuka gerai Butik Emas Logam Mulia ke-11 di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Mei 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga emas turun lebih dari 1 persen ke level terendah dalam lima tahun pada Rabu (22/7) karena penaikan nilai tukar dolar AS memicu momentum pelemahan, dan investor terus menarik diri dari komoditas logam setelah penurunan dramatis awal pekan ini.

Peningkatan suku bunga AS, yang pertama dalam hampir satu dekade, telah mengurangi daya tarik emas bagi investor. Hal itu mendorong penjualan lebih banyak di pasar setelah 3 persen penurunan pada Senin (20/7), penurunan terbesar dalam satu hari, sejak September 2013.

Harga emas spot XAU turun 0,8 persen ke level US$ 1.092,40 per ounce pada Rabu lalu pukul 2:41 waktu New York, setelah menyentuh level terendah lima tahun di US$ 1.086,90. Sementara harga emas berjangka AS GCv1 untuk pengiriman Agustus turun US$ 12 per ounce ke level US$ 1.091,50.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikutip dari Reuters, penurunan harga emas pada Rabu lalu mengambil momentum setelah nilai tukar dolar AS pindah ke wilayah positif atau menguat terhadap sekeranjang mata uang.

"Kita memiliki banyak kelemahan saat ini di pasar emas, dan itulah yang memberi makan sentimen bearish (negatif) yang kita lihat," kata analis Carsten Menke, Julius Baer.

Pada Senin lalu, aksi jual besar terjadi belakangan dengan volume besar yang diperdagangkan di Bursa Shanghai Emas setelah investor melepas lebih dari US$ 500 juta emas di New York dalam empat detik pada awal jam perdagangan Asia.

"Target harga berikutnya terlihat di US$ 1.044, level rendah pada 2010, diikuti level US$ 1.006, yang merupakan level tinggi pada akhir tahun 2009. Hanya penguatan kembali di atas US$ 1.133 akan menstabilkan harga komoditas logam," ujar analis teknis di ScotiaMocatta dalam sebuah catatan.

Di sisi lain, penurunan harga emas telah mendorong pembelian koin emas bullion di Amerika Serikat. Data pemerintah tercatat menunjukkan penjualan Juli merupakan yang tertinggi dalam lebih dari dua tahun.

"Investor kemungkinan akan melikuidasi posisi emas ketika dolar AS dan suku bunga AS naik dalam situasi di mana ekspektasi inflasi tetap diredam dan sentimen investor konstruktif," kata analis ABN Ambro Georgette Boele dalam sebuah catatan. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER