Jakarta, CNN Indonesia -- United Overseas Bank Limited (UOB) dan BUMN investasi Singapura, Temasek, menyiapkan dana US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,7 triliun untuk membantu pembiayaan perusahaan-perusahaan start-up di Tiongkok, India dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Steven F. Sipahutar, Brand & Corporate Communications PT Bank UOB Indonesia menjelaskan dukungan pembiayaan tersebut merupakan utang ventura yang akan disalurkan dalam kurun waktu lima tahun. Perusahaan-perusahaan start-up yang akan diprioritaskan mendapatkan utang ventura ini adalah perusahaan yang inovatif dan bergerak di bidang teknologi, konsumer, kesehatan, dan teknologi ramah lingkungan.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, jelas Steven, UOB akan akan mendapatkan bagian 50 persen saham InnoVen Capital (InnoVen), yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Temasek. Namun, akuisisi saham InnoVen baru bisa terlaksana setelah mendapatkan persetujuan dari regulator.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"InnoVen nantinya akan menjadi perusahaan patungan UOB-Temasek, dan masing-masing perusahaan akan menyetorkan modal sebesar US$1 00 juta di perusahaan patungan tersebut," jelas Steven.
Eric Tham, Managing Director and Head of Commercial Banking, UOB Group, mengatakan kolaborasi ini menyatukan kekuatan dan pengalaman UOB di segmen usaha kecil dan menengah, serta menggabungkan kepiawaian Temasek sebagai investor papan atas kelas dunia.
“Utang ventura sangat penting karena hal ini membantu perusahaan-perusahaan start-up di Asia menjadi perusahaan kelas dunia. Kami melihat hal ini di Tiongkok dan India dimana mereka memiliki ekosistem yang mendukung, Singapura sendiri menjadikan dirinya sebagai pusat start-up di kawasan Asia Tenggara” ujar Eric Tham.
Ong Beng Teck, Managing Director, Enterprise Development Group, Temasek menuturkan perusahaannya berkomitmen untuk membangun InnoVen dan mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan inovatif dengan cara bekerjasama dengan berbagai pengusaha dan pemodal ventura di kawasan Asia.
"Melalui inisiatif pembiayaan modal ventura lintas Asia ini akan memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk kesuksesan perusahaan-perusahaan masa depan,” tuturnya.
Berdasarkan laporan Ernest & Young (EY), potensi pasar untuk utang ventura di Singapura, Tiongkok dan India mencapai US$ 2,2 miliar. Riset tersebut belum memasukkan potensi pasar Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara lainnya.
(ags)