Distribusi Tertutup Penjualan Gas Elpiji Molor

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Sabtu, 01 Agu 2015 13:34 WIB
"Upaya koordinasi dan verifikasi data baru akan dimulai Agustus. Jadi saat ini belum ada upaya identifikasi. Belum ada verifikasi data juga."
Pekerja memeriksa tabung gas elpiji 3 kilogram di agen gas kawasan Mampang, Jakarta, Senin, 15 September 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pemerintah menerapkan distribusi tertutup terhadap penjualan gas elpiji 3 kilogram (kg) dipastikan molor. Dari target pelaksanaan yang sedianya bisa diimplemetasikan pada Juni kemarin, nyatanya program tersebut belum juga dimulai hingga ahir Juli kemarin.

"Upaya koordinasi dan verifikasi data baru akan dimulai Agustus. Jadi saat ini belum ada upaya identifikasi. Belum ada verifikasi data juga," ujar Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi, Setyorini Tri Hutama di Jakarta, Jumat (31/7).

Meski program distribusi tertutup terbilang molor, bela Rini pemerintah akan tetap menjadikan Batam, Tarakan dan Bali sebagai kawasan percontohan di dalam penerapan mekanisme penjualan gas bersubsidi ini. Pihaknya pun mengaku tengah melakukan koordinasi dengan tiga Pemerintah Daerah tadi untuk mendata siapa saja anggota masyarakat yang berhak memperoleh jatah elpiji 3 kg.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini karena kebijakan distribusi tertutup menyangkut banyak orang. Jadi harus optimal dan tepat sasaran," kata Rini.

Mengkerucut ke Dua Opsi

Terkait pelaksanaan distribusi tertutup, terang Rini saat ini pemerintah mengaku masih menimbang sedikitnya dua opsi yang meliputi: pembagian kartu yang akan dipakai masyarakat pada saat pembelian elpiji 3 kg, serta penggunaan teknologi fingerprint di depo dan agen yang akan dipakai untuk memvalidasi penerima subsidi.

"Kalau jumlah (warga penerima) yang sudah terkonversi itu mencapai 56 juta pelanggan. Namun kami akan melakukan pendataan ulanh selama dua bulan untuk memvalidasi data tadi," katanya.

Sementara untuk pola pemberian subsidi, cetus Rini, pemerintah lebih condong untuk memberikan kuota sebanyak 3 tabung per bulan, ketimbang memberikan uang yang didepositkan di kartu seperti yang penah diutarakan.

"UKM juga diusulkan tetap dapat 6 sampai 9 tabung per bulan. Tapi lagi-lagi opsi tadi masih dikaji ya," tandas Rini. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER