Jakarta, CNN Indonesia -- Melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan kemarin menurut Research Analyst PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada, akibat pelaku pasar sudah tidak melihat lagi adanya karisma Jokowinomics dari Presiden Joko Widodo. Pidato Jokowi dalam kegiatan hari lahir Bursa Efek Indonesia kemarin dinilai kurang memberikan inovasi yang mampu menggairahkan bursa saham.
Padahal menurut Reza, setiap kata yang diucapkan Jokowi mendapat perhatian dari para investor pasar modal karena diharapkan bisa memberi angin segar yang berujung pada menghijaunya IHSG. Pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks turun sebesar 21 poin (0,45 persen) ke level 4.748 setelah bergerak di antara 4.720-4.764.
“Tapi, tampaknya hal itu belum dapat terlaksana. Bahkan keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat di atas 5 persen yang disampaikan Presiden Jokowi tampaknya kurang dapat menahan adanya aksi jual,” ujar Reza dikutip dari riset harian, Selasa (11/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi jual para investor menurut Reza justru lebih terpengaruh berita negatif dari masih suramnya industri batubara dan mundurnya realisasi percepatan lelang proyek pemerintah.
Minim Sentimen Bagus
Pada perdagangan Selasa (11/8), Reza memperkirakan IHSG diperdagangkan pada rentang support 4715-4739 dan resisten 4760-4778. T
“Belum adanya sentimen positif membuat IHSG berpotensi melanjutkan pelemahannya. Apalagi jika pelaku pasar lebih memilih untuk stay away dari pasar sehingga membuat IHSG akan kehilangan momentum kenaikannya. Namun demikian, kami hanya bisa berharap agar pelemahan dapat lebih terbatas dan aksi jual dapat berkurang,” ujar Reza.