Belanja 2016 Tembus Rp2 Ribu T, Defisit Bengkak Jadi 2,1% PDB

Galih Gumelar & Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2015 14:17 WIB
Besaran defisit di RAPBN 2016 diusulkan pemerintah sebesar Rp 273,17 triliun atau 2,1 persen dari PDB.
Presiden Joko Widodo (kiri) berdiskusi dengan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kanan). (Antara Foto/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mengusulkan kenaikan anggaran belanja negara pada tahun depan sebesar Rp 137,1 triliun atau meningkat 7 persen, dari Rp 1.984,1 triliun pada tahun ini menjadi Rp 2.121,28 triliun.

Usulan tersebut tertuang dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 yang diajukan ke DPR pada hari ini, Jumat (14/8).

Pemerintah pusat direncanakan akan mendapat jatah paling besar, yakni sebesar Rp 1.339 triliun atau 63,1 persen dari total usulan pagu. Sementara anggaran yang disalurkan ke pemerintah daerah, termasuk dana desa di dalamnya, sebesar Rp 782,2 triliun atau 36,8 persen dari usulan pagu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara persentase, rencana belanja pemerintah pusat pada tahun depan hanya akan meningkat 1,4 persen dari pagu tahun ini Rp 1.319,5 triliun. Sementara anggaran transfer ke daerah dan dana desa tumbuh 17,7 persen dari alokasi tahun ini Rp 664,6 triliun.

Defisit Bengkak

Dengan komposisi belanja yang lebih besar dibandingkan dengan target penerimaan yang sebesar Rp1.848,1 triliun, maka akan terjadi selisih kurang atau defisit sebesar Rp 273,17 triliun.

Secara persentase, besaran defisit di RAPBN 2016 diusulkan pemerintah sebesar 2,1 persen dari PDB atau menignkat dibandingkan tahun ini yang sebesar 1,9 persen PDB.

Defisit tersebut diharapkan pemerintah tertutup dari penarikan pembiayaan sebesar Rp 273,17 triliun, yang terdiri dari pembiayaan dalam negeri sebesar Rp 271,98 triliun dan pembiayaan luar negeri Rp 1,19 triliun. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER