Jakarta, CNN Indonesia -- Bom meledak di Bangkok, Thailand, dan menewaskan lebih dari 20 orang serta melukai ratusan orang lainnya. Salah satu motif serangan itu, menurut seorang pejabat Thailand, adalah untuk membuat perekonomian negeri itu ambruk. Bagaimana posisi perekonomian Thailand saat ini?
Setelah didera persoalan politik tiada habis, perekonomian Thailand sebetulnya sedang berada di jalur yang membaik. Perekonomian masih bertumbuh dengan pencapaian yang di luar ekspektasi para ekonom.
Musim kemarau dan devaluasi Yuan yang disengaja, telah mempengaruhi perekonomian negeri dengan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu. Penurunan di sektor manufaktur dan ekspor juga berpengaruh. Meski begitu, belanja pemerintah dan sektor pariwisata semakin membaik sehingga ini yang mendorong perekonomian Thailand terus bergerak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip dari beberapa sumber, data yang dirilis pada akhir pekan lalu menunjukkan perekonomian Thailand secara musiman masih tumbuh 0,4 persen pada kurun waktu April-Juni 2015. Naik dari 0,3 persen, pada kuartal sebelumnya. Persentase 0,4 persen ini di atas ekspektasi para ekonom yaitu hanya 0,2 persen.
Sedangkan untuk
annual basis, pertumbuhan perekonomian Thailand adalah 2,8 persen. Ini turun dari 3 persen pada kuartal pertama 2015, begitu data dari Dewan Nasional Ekonomi dan Pembangunan Sosial (NESDB) Thailand. NESDB kemudian memangkas ramalan GDP menjadi 2,7-3,2 persen, dari estimasi sebelumnya, 3-4 persen.
Pertanyaannya, akankah ledakan bom di Bangkok segera membuat perekonomian Thailand semakin terpuruk?
(ded/ded)