Politisi Golkar Memaksa Pemerintah Bentuk Crisis Center

Diana Mariska | CNN Indonesia
Selasa, 25 Agu 2015 13:10 WIB
"Kami juga meminta pemerintah mencari beberapa hambatan terkait investasi supaya dihapuskan,” ujar Fadel Muhammad.
Ketua Komisi XI Fadel Muhammad (kanan). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad memaksa pemerintah membentuk crisis center untuk mengatasi masalah ekonomi Indonesia. Lontaran tersebut memperkuat permintaan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang sehari sebelumnya mengusulkan hal tersebut.

"Tadi malam kami rapat dengan Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas. Beliau kami minta agar membentuk crisis center supaya membuat matriks pekerjaan apa yang dilakukan pemerintah. Langkah-langkah ini sedang disiapkan oleh Menteri Keuangan,” ujar Fadel yang juga Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (25/8).

Selain itu, Komisi XI juga meminta pemerintah untuk mempercepat penyerapan anggaran belanja pusat maupun daerah untuk menggerakkan perekonomian yang terpatok pada angka 4,7 persen sampai semester I 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami juga meminta pemerintah mencari beberapa hambatan terkait investasi supaya dihapuskan,” ujarnya.

Meski demikian di tengah melemahnya kondisi ekonomi saat ini, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu menyebutkan bahwa berdasarkan laporan dari Gubernur Bank Indonesia (BI), cadangan devisa negara masih dalam kondisi aman.

"Gubernur BI menjelaskan kepada kita bahwa cadangan devisa kita masih cukup bagus, US$ 107 miliar. Beliau merasa optimis bahwa dengan jumlah itu tujuh bulan ke depan masih aman," lanjutnya.

Fadel juga meminta pemerintah menjaga kestabilan pasokan dan harga bahan pokok di tengah kondisi ekonomi seperti ini.

"Pengendalian bahan-bahan pokok sangat pentng sekali, jangan sampai dalam keadaan ini sembilan bahan pokok itu kurang dan harganya menjadi mahal. Itu hal yg penting di antara semua,” ujarnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER