Demi Kereta Cepat, China Siap Turuti Permintaan Rizal Ramli

CNN Indonesia
Senin, 31 Agu 2015 19:17 WIB
China berjanji jika memenangkan tender proyek kereta cepat akan menyerap tenaga kerja lokal yang mumpuni serta membeli banyak bahan baku dari dalam negeri.
Duta Besar China untuk Indonesia, Xie Feng, usai bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/8). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli meminta kompetitor tender proyek kereta cepat Jakarta-Bandung untuk mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal, khususnya untuk tenaga non ahli (unskilled).

“Kita akan minta sebanyak mungkin dari Indonesia, terutama tenaga kerja unskilled,” tutur Rizal saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (31/8).

Kendati demikian, Rizal memaklumi jika menang mega proyek tersebut memboyong tenaga profesional dari negara asalnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“ Bahwa ada engineer, tenaga professional dari China atau Jepang itu wajar saja. Tapi tenaga kasar, unskilled kita harap sepenuhnya dilakukan pekerja Indonesia,” ujar Rizal.

Ditemui di tempat yang sama, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng tidak menampik akan memboyong pekerja dari negara asalnya. Adapun jumlahnya diyakininya tidak banyak.

“Saya kira masih ada (pekerja dari Tiongkok), tapi tidak banyak,” kata Xiefeng.

Namun demikian, Xie Feng berjanji akan melibatkan pekerja lokal yang dinilai memiliki kemampuan yang dibutuhkan. “Kalau ada orang yang mampu, kami juga pasti mempekerjakan orang itu dari Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Xie Feng juga berjanji akan membeli material lokal apabila material itu bisa disediakan oleh industri dalam negeri.

“Saya kira setelah dimulainya proyek ini, kami pasti membeli material-material di dalam negeri asalkan bisa diproduksi di Indonesia,” ujarnya.

Sesuai proposal yang dijanjikannya terdahulu, diperkirakan selama proyek yang bernilai US$ 5,6 miliar itu akan menyerap  sekitar 40 ribu pekerja dan tingkat kandungan dalam negeri 60 persen.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER