Keputusan Kereta Cepat Molor, Jokowi akan Pilih Pemenang Rabu

CNN Indonesia
Senin, 31 Agu 2015 16:11 WIB
Pemerintah telah menunjuk konsultan independen, Boston Consulting Group (BCG) untuk melakukan penilaian dan uji kecantikan proposal proyek kereta cepat.
Darmin Nasution usai dilantik sebagai Menteri Koordinator Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (12/8). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pemerintah memutuskan pemenang tender proyek kereta super cepat Jakarta-Bandung pada hari ini, Senin (31/8) dipastikan molor. China dan Jepang, yang bersaing memperebutkan proyek ini, terpaksa harus menunggu beberapa hari lagi untuk mengetahui pemenangnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan tim yang dipimpinnya masih harus menyusun draft penyimpulan akhir proyek kereta cepat tersebut sebelum melaporkan hasilnya kepada Presiden Joko Widodo pada Rabu (2/8).

Guna merampungkan hal tersebut, Darmin mengungkapkan pihaknya telah mengundang jajaran pejabat eselon I dari kementerian terkait pada hari ini, Senin (31/8). Sementara untuk pejabat setingkat menteri, Darmin mengaku sengaja  tidak mengundang secara langsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tadinya kan mau rapat tingkat menteri. Tapi kemudian saya terpikir, menterinya belum tahu masa langsung rapat? Maka mestinya saya bagi dulu bahannya setelah itu baru kasih waktu mempelajari. Maka itu kita undang eselon I yang terkait,” jelasnya di gedung Kementerian Keuangan.

Menurut Darmin, koordinasi akan dilakukan secara intensif agar menteri-menteri yang terkait bisa mendapat gambaran yang jelas mengenai hasil studi setiap peserta tender. Harapannya, lanjut Darmin, keputusan final bisa segera diselesaikan pada pekan ini.

“Lusa atau Rabu, kami harapkan untuk bisa menyimpulkan hasil studi yang sudah lengkap. Kami akan sampaikan hasilnya itu ke Presiden untuk penunjukan,” tuturnya.

Sebagai informasi, proyek kereta cepat yang diperebutkan China dan Jepang memiliki panjang lintasan sekitar 150 km, dengan estimasi waktu tempuh sekitar 36 menit. Dalam proposal studi yang diajukan keduanya, rute lintasan kereta akan melalui titik-titik yang sama sesuai dengan jalur kereta yang sudah terbangun sejak zaman Belanda.

Proyek yang diusulkan China memiliki nilai investasi sebesar US$ 5,5 miliar, di mana 25 persen pendanaannya direncanakan dari patungan modal antara BUMN lokal dengan China. Sementara 75 persen sisanya merupakan pinjaman dengan tenor 40 tahun dan bunga 2 persen per tahunnya. Apabila menang tender, China berjanji akam memulai proyeknya pada September tahun ini dan selesai pada 2018 mendatang.

Sementara Jepang menawarkan usulan proyek dengan nilai investasi sebesar US$ 6,2 miliar, di mana 75 persennya akan dibayar menggunakan pinjaman dengan tenor 40 tahun dan bunga pinjaman sebesar 0,1 persen. Proyek Jepang akan dimulai selama lima tahun, yaitu antara tahun 2015 hingga 2021.

Sebelumnya, Darmin mengatakan pemerintah telah menunjuk konsultan independen, Boston Consulting Group (BCG) untuk melakukan penilaian dan uji kecantikan (beauty contest) terhadap dua kandidat tersebut.

Namun tiba-tiba, dalam proses tahap evaluasi akhir, kedua negara mengajukan tambahan butir usulan dalam proposal yang telah disampaikan. Darmin mengaku hal tersebut semakin memberatkan proses penilaian yang dilakukan oleh BCG.

Pada Rabu (26/8) lalu, pemerintah Jepang telah mengajukan komitmen tambahan berupa jangka waktu pembangunan yang lebih cepat dari tawaran sebelumnya, yakni lima tahun dan transfer teknologi yang mereka miliki.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER