ADB Tak Berminat Biayai Proyek Kereta Cepat Jokowi

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2015 16:42 WIB
Pimpinan ADB juga meminta pemerintah memperhatikan aspek keselamatan ketika memutuskan akan menggarap proyek tersebut.
Model berfoto di samping miniatur kereta cepat dalam Pameran Kereta Cepat dari China di Jakarta, Kamis (13/8). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga).
Jakarta, CNN Indonesia -- Asian Development Bank (ADB) mengaku tidak tertarik untuk terlibat dalam pembiayaan proyek kereta cepat (High Speed Train) Jakarta-Bandung yang tengah diperebutkan oleh Jepang dan China.

Deputy Country Director ADB Edimon Ginting mengungkapkan, lembaganya tidak tertarik mengucurkan pinjaman untuk mendanai proyek puluhan trilunan rupiah itu lantaran tidak memiliki pengalaman dalam pembiayaan proyek infrastruktur sejenis.

"Ini kan infrastruktur masa depan. ADB belum punya pengalaman di bidang itu," kata Edimon di Kantor ADB Indonesia, Jakarta, Kamis (3/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Vice President ADB Bambang Susantono menuturkan ada sejumlah hal yang juga harus diperhitungkan pemerintah sebelum membangun megaproyek seperti kereta cepat.

Mantan Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia itu menekankan kuantitas pemeliharan dan komitmen keberlanjutan proyek harus diperhatikan untuk menjamin proyek tersebut tidak mangkrak.

"Jangan kita bangun, bangun saja. Tapi, bagaimana setelah itu beroperasi. Karena yang namanya infrastruktur besar itu walaupun dikerjakan swasta pada akhirnya kalau nanti ada sesuatu kembalinya ke mana? Kan tidak mungkin ada pembangunan besar, mangkrak," ujarnya.

Bambang yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan menambahkan, hal kedua yang perlu dipertimbangkan adalah soal keselamatan. Dia menyebut poin ini berlaku untuk semua proyek tidak hanya kereta cepat.

Adapun pertimbangan ketiga adalah dampak spasial atau penggunaan ruang. Sebuah proyek perlu memperhitungkan dampaknya akibat penggunaan lahan dan kaitannya dengan tata ruang.

"Misalnya membangun jalan atau kereta api itu ada daerah tertentu yang tidak bisa dikembangkan, sebenarnya memang harus diproteksi," ucap Bambang. (gen)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER