Rizal Ramli Janji Tak Bebaskan Visa Negara Penyebar ISIS

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 14 Sep 2015 17:14 WIB
Pemerintah mencoret negara-negara yang aktif dalam mengekspor ideologi kekerasan seperti ISIS dan sebagainya dalam daftar penerima fasilitas bebas visa.
Pemerintah mencoret negara-negara yang aktif dalam mengekspor ideologi kekerasan seperti ISIS dan sebagainya dalam daftar penerima fasilitas bebas visa. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menegaskan pemerintah tidak akan memberikan fasilitas bebas visa bagi negara-negara yang selama ini menjadi sumber penyebaran ideologi kekerasan seperti ISIS.

“Kami sudah tambah jumlah negara yang bebas visa kecuali negara tersebut dikenal aktif di bisnis narkotika, itu kita coret. Atau negara yang aktif dalam mengekspor ideologi kekerasan seperti ISIS dan sebagainya,” kata Rizal di kantornya, Jakarta, Senin (14/9).

Mulai Oktober 2015, pemerintah telah mengumumkan akan menambah jumlah negara yang warganya berhak masuk ke Indonesia tanpa visa. Dari sebelumnya sebanyak 45 negara, menjadi 92 negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui kebijakan tersebut, pemerintah berharap bisa menggandakan jumlah turis asing yang datang ke Indonesia dari 10 juta menjadi 20 juta orang pada 2019. Peningkatan tersebut juga diharapkan bisa menyerap tenaga kerja industri pariwisata hingga 7 juta dari 3 juta orang dan menambah devisa dari US$ 10 miliar menjadi US$ 20 miliar.

“Devisa yang dihasilkan sekarang baru US$ 10 miliar kami ingin menjadi US$ 20 miliar dalam lima tahun yang akan datang,” kata Rizal.

Angka US$ 10 miliar devisa sektor pariwisata Indonesia menurutnya masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan pendapatan devisa di negara-negara Eropa Selatan seperti Italia, Yunani, Spanyol, atau Turki.

Rizal sendiri mengaku telah menyusun berbagai langkah untuk mencapai target penerimaan devisa tersebut. Selain menambah daftar negara penerima fasilitas bebas visa, pemerintah juga akan mengembangkan 222 lokasi pariwisata di tanah air. Diawali dengan mengembangkan 10 lokasi wisata dalam waktu dekat.

“Contohnya dari sepuluh itu Danau Toba (Sumatera Utara) yang kami ingin jadikan Monaco-nya of Asia. Kemudian, Pulau Seribu karena jumlah turis nomor dua adalah ke Jakarta. Yang ketiga, Bromo (Jawa Timur). Bromo itu indah sekali," kata Rizal.

Selanjutnya, kementerian teknis terkait, dalam hal ini Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan diminta berkoordinasi guna membangun kawasan pariwisata tersebut.

Meskipun mengaku belum menghitung estimasi kebutuhan dana untuk mengembangkan sepuluh lokasi wisata itu, Rizal meyakinkan pemerintah sudah mengalokasikan anggarannya.

“Kita ada waktu untuk membahas perubahan anggaran di DPR sampai Minggu kedua Oktober,” kata Rizal. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER