Jakarta, CNN Indonesia -- Perum Bulog akan ikut membangun gudang pendingin (
cold storage) di sejumlah wilayah dengan berbekal usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun pada tahun depan.
“Kan kita kemarin dikasih PMN salah satu fungsi penggunaan PMN kan untuk (pembangunan
cold storage) itu,” ujar Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (17/9).
Sebelumnya, Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN meminta restu DPR untuk menyuntik modal negara (PMN) ke Bulog sebesar Rp 2 trliun. Usulan tersebut tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tambahan modal Rp 2 triliun tersebut, kata Djarot, bisa digunakan untuk investasi tahap awal pembangunan
cold storage di beberapa titik di Tanah Air. Namun, Djarot masih enggan membeberan berapa kebutuhan total proyek tersebut.
Dia menegaskan, pembangunan
cold storage itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mewujudkan stabilisasi harga dan pasokan.
“Pemerintah ini kepengen punya sebuah lembaga pangan yang kuat. Lembaga kuat yang bisa betul-betul memberi layanan kepada masyarakatnya. Salah satu adalah pembangunan fasilitas
cold storage," tuturnya.
Sejauh ini, lanjut Djarot, pemerintah masih mengkaji berbagai hal terkait rencana pembangunan fasilitas itu, baik luas lahanan, lokasi, hingga peruntukkan
cold storage bahan pangan.
"Pak Presiden (Presiden Joko Widodo), Pak Mendag (Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong) ingin ada sebuah
storage yang terintegrasi seperti yang di Dubai itu. Itu kan besar dan terintegrasi,” kata Djarot.
Djarot mengungkapkan, pada tahap pemerintah ingin membangun di lokasi yang dekat dengan masyarakat.
“Kemarin kajian kita sebaiknya kita membangun tiga
cold storage baru di Jakarta. Kemudian di luar Jakarta kita juga akan bangun di beberapa titik, di Surabaya, terus, ada beberapa titik lagi,” ujarnya.
Selajutnya, Bulog akan berperan sebagai penyerap dan distributor produk yang disimpan di dalam fasilitas
cold storage itu. Meskipun tidak menutup kemungkinan kelompok tani atau koperasi bisa menyewa gudang itu untuk menyimpan produknya.
“Pada tahap awal, sementara dalam kendali Bulog semua tapi selanjutnya saya akan senang sekali kalau petani, kelompok tani atau koperasi mau memanfaatkan (
cold storage) itu dengan menyewa tempat,” ujarnya.
(ags)