Soal Blok Masela, Menteri ESDM Pilih Bangun Kilang LNG Laut

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Rabu, 23 Sep 2015 16:48 WIB
Sebelumnya Menko Kemaritiman Rizal Ramli menganjurkan pembangunan fasilitas pengolahan LNG di darat (onshore) di Blok Masela karena menganggap lebih murah.
Menteri ESDM Sudirman Said di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (3/7). Photografer Resty Armenia/CNN Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan akan melanjutkan  pengembangan Blok Masela dengan membangun fasilitas pengolahan LNG terapung di atas laut (FLNG) sesuai dengan rekomendasi dan hasil kajian Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Penegasan Sudirman Said ini meluncur setelah sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyatakan, lebih memilih untuk menyetujui pembangunan fasilitas pengolahan LNG di darat (onshore) atau Land Based LNG  karena dianggap lebih murah.  

(Baca: Rizal Ramli Minta Menteri ESDM Kaji Ulang Proyek Blok Masela)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang jelas SKK Migas (telah memberi) rekomendasi (proyek dibangun di) offshore‎. Dan saya percaya pada sistem yang (telah dilaksanakan) oleh SKK Migas," ujar Sudirman di kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Rabu (23/9).

Kendati demikian, Menteri ESDM mengatakan akan melakukan kajian yang mendalam sebelum membuat keputusan akhir terkait proposal proyek FLNG yang disodorkan Inpex Corporation.  

Mantan Bos PT Pindad itu memperkirakan dibutuhkan investasi hingga US$ 19,3 miliar untuk membangun fasilitas pengolahan LNG di darat seperti yang dimau Rizal Ramli. Biaya proyek tersebut lebih mahal US$ 4,5 miliar ketimbang membangun FLNG, yang berdasarkan perhitungan SKK Migas akan menghabiskan anggaran US$ 14,8 miliar.

"Jadi hitungannya SKK Migas lebih hemat jika dibangun di offshore," kata Sudirman.

Selain lebih hemat, Sudirman mengatakan SKK Migas dalam kajiannya juga menyatakan bahwa proyek FLNG mampu mendatangkan manfaat lebih besar ketimbang menggunakan konsep pengolahan LNG di darat.

Menteri Sudirman meyakini proyek FLNG mampu mendongkrak bisnis perkapalan, yang sejatinya merupakan salah satu esensi dari program poros maritim yang digaungkan Presiden Joko Widodo.

"Pembangunan FLNG itu bisa memberi kesempatan industri perkapalan. Dengan begitu kapasitas nasional akan diserap besar-besaran," tutur Sudirman. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER