Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menerima draf final perubahan rencana pengembangan Blok Masela dari Inpex Corporation. Hal ini terkait dengan rencana perusahaan minyak dan gas (migas) Jepang itu meningkatkan 200 persen kapasitas kilang gas cair terapung (FLNG), dari 2,5 juta metrik ton menjadi 7,5 metrik ton.
"Inpex baru men-
submit usulan
plan of development (PoD) ke SKK Migas, kemarin. Usulan itu akan dibahas dan dievaluasi oleh SKK Migas," ujar Kepala Hubungan Masyarakat SKK Migas, Elan Biantoro kepada CNN Indonesia, Jumat (4/9).
Sebelumnya, Inpex mengungkap rencananya meningkatkan kapasitas FLNG di Blok Masela, menyusul ditemukannya cadangan gas baru. Untuk itu, Inpex akan menambah
train dari satu unit menjadi tiga unit, dengan estimasi investasi mencapai US$ 14 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehubungan dengan rencana itu, manajemen Inpex tengah mengupayakan perpanjangan izin eksplorasi hingga 2048 mengingat batas kontrak berakhir pada 2028. Negosiasi perpanjangan kontrak dilakukan Inpex karena hingga 2028 proyek tersebut diperkirakan belum memiliki nilai keekonomian yang tinggi untuk bisa mengembalikan rasio investasi.
"Setelah revisi rencana pengembangan (Blok Masela) akan dibuatkan rekomendasi untuk dapat disetujui oleh Menteri ESDM," jelas Elan Biantoro.
Blok Masela merupakan kawasan kilang minyak dan gas yang terletak di laut Arafura, Maluku. Salah satu sumur yang diunggulkan dari blok tersebut adalah Lapangan Abadi, yang ditaksir Inpex bisa memproduksi gas sebesar 421 juta standar kaki kubik gas per hari (
million standard cubic feet per day/mmscfd) dan minyak sebanyak 8.400 barel minyak per hari (bph).
(ags)