VW Indonesia: Skandal VW Amerika Tak Berpengaruh ke Indonesia

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Jumat, 25 Sep 2015 12:32 WIB
Sejak 2013, VW merencanakan pembangunan pabrik perakitan di Bukit Indah, Cikampek, Jawa Barat dengan nilai investasi yang disiapkan sekitar US$ 250 juta.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Reuters/Jim Young)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Mataram Motor (Volkswagen Indonesia) memastikan skandal manipulasi teknologi uji emisi mobil VW di Amerika Serikat tak akan mengganggu strategi bisnisnya di Indonesia.

Hal itu ditegaskan oleh Andrew Nasuti, Chief Executive Officer PT Garuda Mataram Motor kepada CNN Indonesia, Jumat (25/9).

"(Skandal emisi) tidak ada pengaruh (ke bisnis VW di Indonesia)," ujarnya singkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Andrew enggan berkomentar soal skandal piranti lunak yang dicangkokkan pada jutaan mobil VW di AS. Termasuk soal ancaman sanksi denda hingga US$ 1,8 miliar, Andre memilih tutup mulut.

"Nanti saja senin (28/9). Saya masih liburan," tuturnya.

Sebelumnya, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Environmental Protection Agency/EPA) dan California Air Resources Board (CARB) melaporkan bahwa VW Amerika Serikat memasang piranti lunak khusus pada beberapa kendaraan diesel pabrikannya guna mengakali kewajiban uji emisi di negara itu.

VW diduga memasang piranti lunak tersebut pada mobil-mobil yang dipasarkan di Amerika Serikat seperti Beetle, Golf, Jetta, Passat, serta Audi A3 yang menggunakan mesin 2.0 liter turbo diesel buatan perusahaan.

Menurut EPA, Audi dan mobil-mobil VW tersebut membuang nitrogen oksida (NOx) hingga 40 kali dari batas yang ditoleransi.

Petugas EPA Cynthia Giles mengatakan perusahaan tersebut bisa kena penalti hingga US$ 37.500 untuk tiap kendaraan yang melanggar regulasi udara bersih.

Komite eksekutif VW mengakui ada 11 juta unit mobil yang dipasangi piranti khusus untuk memanipulasi uji emisi itu. Atas kejadian itu, CEO VW Martin Winterkorn menyatakan permohonan maafnya kepada publik sebelum akhirnya mengundurkan diri.

"Saya melakukan ini untuk kepentingan perusahaan meskipun saya tidak tahu di bagian mana kesalahan saya," kata Winterkorn, dikutip dari Guardian setelah pertemuan mendadak dengan direksi Volkswagen.

Di Indonesia, prinsipal otomotif Jerman ini menggandeng PT Garuda Mataram Motor (GMM) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) VW.  

Sekitar dua tahun yang lalu, VW sudah merencanakan untuk membangun pabrik perakitan di Bukit Indah, Cikampek, Jawa Barat dengan nilai investasi yang disiapkan sekitar US$ 250 juta. Paqbrik dengan luas lahan sekitar 70 hektar itu ditaksir akan memiliki kapasitas awal 5 ribu unit pada 2014.

Namun, sampai saat ini pabrik tersebut tak kunjung berdiri. Depresiasi rupiah sempat disebut-sebut manajemen GMM sebagai penyebab molornya eksekusi investasi. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER