Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjadikan penyerapan anggaran pemerintah, khususnya yang dikelola kementerian dan lembaga (K/L) yang rendah sebagai tolak ukur kinerja pemerintah dalam menggerakan ekonomi nasional.
Mengutip catatan Kementerian Keuangan, Darmin menyebutkan sejak 1 Januari hingga 25 September 2015, realisasi penyerapan anggaran K/L baru sebesar Rp374,18 triliun atau 47,04 persen dari pagu anggaran Rp795,5 triliun.
"Satu hal yang penting dan perlu saya garis bawahi, tolak ukur kinerja pemerintah dalam menggerakan ekonomi," uajr Darmin pada acara Rekernas Akutansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2015 di Gedung Kementerian Keuangan, Jumat (2/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berangkat dari rendahnya kinerja belanja pemerintah, Darmin pun mengeluarkan empat instruksi kepada seluruh kementerian, lembaga dan pemerintah daerah.
"Pertama, mengambil langkah untuk percepatan pengadaan barang dan jasa pemerintah dalam koridor peraturan perundangan yang ada," tuturnya.
Kedua, lanjut Darmin, mempercepat proses pencairan seluruh belanja yang sudah diajukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
Ketiga, Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu meminta KPA meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait jika menemukan permasalahan yang menghambat penyerapan anggaran.
Terakhir, Darmin menitahkan seluruh KPA menjadikan aparat pengawas internal sebagai mitra kerja KPA guna menyelesaikan permasalahan dalam proses perencanaan, eksekusi, maupun pertangungjawaban penggunaan anggaran.
"Saya tidak bilang ini mudah. Ini butuh kerja keras seluruh jajaran birokrasi, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah terutama pengelola keuangan," katanya.
(ags)