Jakarta, CNN Indonesia -- Kendati pertumbuhan ekonomi melambat, PT Sarana Multigriya Financial (SMF) mengaku masih mampu berkinerja positif. Buktinya, perusahaan pembiayaan perumahan tersebut telah mencairkan dana pinjaman Rp 2,184 triliun hingga bulan September 2015.
Angka tersebut naik 16,8 persen dari realisasi pencairan pinjaman dana tahun lalu dengan periode yang sama yakni Rp 1,815 triliun. Realisasi pinjaman tersebut telah direalisasikan untuk membiayai 398.819 unit rumah.
Direktur Utama SMF Raharjo Adi Susanto mengatakan, meski perlambatan penyaluran kredit tengah melanda perbankan , hal itu tidak banyak memengaruhi penyaluran pinjaman dana Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada bank peyalur KPR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia malah mengungkapkan bahwa tahun depan SMF akan mengajukan dana sebesar Rp 1 triliun kembali sebagai pengembangan pembiayaan.
"Ini bukti komitmen pemerintah dalam mewujudkan protgram satu juta rumah," ujar Raharjo di Malang, Jumat (9/10).
Perseroan juga telah membuka peluang untuk bersinergi dengan berbagai institusi demi mendukung program kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat. Hingga saat ini, kata Raharjo, telah terealisasi kerjasama pembiayaan refinancing KPR dengan 18 institusi yang terdiri atas bank umum, bank syariah, BPD, dan perusahaan pembiayaan.
"Asas kehati-hatian tentunya kami terapkan untuk memperoleh tingkat risiko kredit yang rendah, yaitu hingga saat ini SMF tidak ada NPL (Non-Performance Loans)," tutur Raharjo.
Raharjo menyatakan perseroan terus berupaya meningkatkan penyaluran pinjaman pada bank pembangunan daerah, maupun perusahaan pembiayaan, selain perbankan konvensional melalui pendanaan dari pasar modal.
Selain itu, ia menyatakan SMF berupaya meningkatkan edukasi kepada perbankan untuk melakukan sekuritisasi. Hal ini ditujukan agar perbankan dapat mengurangi likuiditas dan perubahan tingkat suku bunga atas KPR.
Dengan melalui sekuritisasi, debitur akan memperoleh pembiayaan dengan pendanaan jangka panjang dari pasar modal. Kegiatan yang dilakukan SMF tersebut diharapkan secara bertahap mampu menciptakan mekanisme pasar yang dapat menurunkan tingkat suku bunga KPR.
SMF, yang merupakan perusahaan pelat merah, mampu mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 192 miliar hingga September 2015, atau telah memenuhi 96,54 persen dari target pendapatan tahun ini yang mencapai Rp 198,52 miliar.