Pemerintah Buka Layanan Curhat Pengusaha Sepatu dan Tekstil

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 09 Okt 2015 14:25 WIB
Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu dibuka khusus oleh BKPM dengan melibatkan kementerian terkait untuk mencegah PHK di dua sektor tersebut.
Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu dibuka khusus oleh BKPM dengan melibatkan kementerian terkait untuk mencegah PHK di dua sektor tersebut. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hari ini meresmikan Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu. Tujuan pembentukan desk ini adalah untuk mendengarkan keluh kesah dan mencarikan solusi bagi pengusaha sektor usaha padat karya sehingga mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Desk ini adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam mengatasi permasalahan industri tekstil dan sepatu dan dalam mencegah PHK,” kata Kepala BKPM Franky Sibarani di Kantor BKPM, Jumat (9/10).

Franky menyebutkan telah mendapatkan laporan dari 17 perusahaan skala menengah di sektor testil dan produk tekstil (TPT) yang saat ini tengah mengalami kesulitan. Perusahaan-perusahaan itu memperkerjakan sekitar 23.800 pekerja dan terletak di Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur dan Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak empat perusahaan diantaranya telah memutuskan untuk berhenti beroperasi, lima merencanakan untuk menutup usaha, dan delapan perusahaan mengurangi volume produksi.

“Kami akan lebih mengutamakan (perusahaan) yang berencana tutup dan mengurangi kapasitas produksi,” kata Franky.
Franky berharap pelaku usaha bisa memanfaatkan desk investasi ini secara maksimal sehingga tidak perlu sampai merumahkan atau memecat karyawannya.

Prosedur Curhat

Pengusaha dapat mencurahkan keluh kesahnya kepada pemerintah melalui surat elektronik maupun datang secara langsung ke BKPM. Masalah yang disampaikan tersebut kemudian dibahas dengan melibatkan kementerian terkait. Setelah mendapatkan solusi, desk investasi itu akan memfasilitasi antara pengusaha dengan kementerian untuk mendapatkan bantuan dari sisi perbankan, ketenagakelistrikan, maupun perpajakan.

“Intinya, desk khusus ini untuk mencegah PHK sehingga pelaku industri yang memang menemui kesulitan, kami harapkan bisa berdialog dan desk khusus ini bisa dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menambahkan desk investasi khusus ini diharapkan bisa menjaga investor yang telah ada (existing). Menurutnya, biaya mendapatkan investor baru selama ini lebih besar dibandingkan mempertahankan investor lama. Padahal, menurutnya, mempertahankan investor yang sudah ada merupakan hal yang tak kalah penting dengan mencari investor baru.

"Orang sering keliru gencar mencari customer yang baru tapi kemudian lupa dengan customer yang sudah dia punya," kata Thomas.

Sebagai informasi, BKPM mencatat realisasi investasi sektor tekstil sepanjang paruh pertama tahun ini adalah Rp 3,88 triliun atau naik 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Realisasi investasi seluruh subsektor tekstil pada Semester I 2015 juga tumbuh positif dibandingkan Semester I 2014, yaitu industri pengolahan serat tekstil tumbuh 213 persen menjadi Rp 2,04 triliun dari 82 proyek, industri penenunan tekstil tumbuh 613 persen sebesar Rp 162 miliar dari 25 proyek, industri pakaian jadi tumbuh 16 persen sebesar Rp 941 miliar, dan industri perlengkapan pakaian tumbuh 563 persen sebesar Rp 216 miliar dari 15 proyek.

Sementara itu, realisasi investasi untuk sektor alas kaki pada paruh pertama 2015 juga tercatat meroket 613 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 759 miliar dari 69 proyek.

Lebih lanjut, potensi ekspor sektor tekstil dan alas kaki masih cukup besar. Tahun lalu, ekspor tekstil dan pakaian jadi Indonesia hanya sebesar 1,85 persen dari nilai pasar global sebesar US$ 700 miliar dan ekspor sektor alas kaki hanya sebesar 4 persen dari nilai pasar global US$ 100 miliar. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER