Jakarta, CNN Indonesia -- PT AKR Corporindo Tbk menyatakan bakal menambah dana terkait pembangunan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE), proyek kawasan industri patungan bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur.
Direktur AKR Corporindo, Koko Matthew mengatakan bahwa penambahan dana itu akan ditarik perusahaan pada tahun 2018 dengan nilai sebanyak Rp 4 triliun. Pendanaan ini, jelasnya, akan diutamakan untuk membangun fasilitas utama dan penunjang kawasan industri.
"Untuk JIIPE, kami akan tambah financing sebesar Rp 4 triliun untuk pembangunan beberapa fasilitas penunjang tenant-tenant industri kami. Pendanaan ini, akan kami lakukan pada tiga tahun mendatang," terang Koko ketika ditemui di Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Senin (12/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia melanjutkan kalau PT Bank Mandiri sudah sepakat untuk memberikan pinjaman tersebut. Namun, tak menutup kemungkinan apabila nantinya pembiayaan dilakukan secara konsorsium dengan bank-bank lain.
"Tapi pastinya kami selalu menggunakan bank lokal untuk melakukan kerjasama pembiayaan," katanya.
Ia menjelaskan, beberapa penunjang utama yang akan dibangun pengembang adalah pembangkit tenaga listrik berkekuatan 2 x 660 megawatt yang akan dibangun pada tahun 2018. Selain itu, ia juga mengatakan akan ada pembangunan water treatment dan jalur tol langsung ke kawasan industri sepanjang 6 km dari jalan tol utama yang sudah ada.
Pembangunan infratsruktur utama itu, ujar Koko, sangatlah penting mengingat angka peminat tenant industri di JIIPE sudah semakin meningkat. Ia melanjutkan, sampai saat ini telah ada 22 perusahaan yang berkomunikasi langsung dengan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, anak perusahaan AKR dan Pelindo III yang merupakan pengelola kawasan industri tersebut, untuk menanamkan modalnya di JIIPE.
Ke-22 perusahaan tersebut, tambahnya, terdiri dari 3 perusahaan yang sudah membangun konstruksi, 7 perusahaan yang melakukan penandatanganan kerjasama, dan 12 calon tenant yang kini sedang dalam tahap negosiasi.
"Namun kami tak bisa beberkan nama-nama peminat tersebut karena masih dalam confidential agreement. Tapi yang jelas, sektor-sektornya adalah food and beverages, consumer goods, dan manufacturing hulu berupa petrokimia dan heavy industries," tambahnya.
Pada pemberitaan sebelumnya, dilaporkan bahwa proyek pabrik garam PT Uni Chem Candi Indonesia, PT Clariant Indonesia, sebuah perusahaan Jerman yang bergerak di bidang kimia dasar, dan juga proyek smelter tembaga dengan output copper cathode beriorientasi ekspor milik PT Freeport Indonesia berminat untuk membangun pabrik di JIIPE.
Joint venture AKR dan Pelindo III sendiri sebelumnya juga sudah meminjam uang sekitar Rp 2 triliun untuk pembangunan infrastruktur dasar fase pertama, yaitu pembangunan pelabuhan dengan panjang 250 meter dan kedalaman 13 meter. Adapun angka pinjaman ini mengambil porsi 40 persen dari total investasi pelabuhan tersebut sebesar Rp 5 triliun.
Pinjaman itu disediakan oleh PT Bank Mandiri beserta konsorsium PT Bank Jatim, PT Bank Mandiri, dan juga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim), sedangkan 60 persen sisanya merupakan modal bersama kedua pengembang JIIPE. Hingga Oktober ini, Koko mengatakan bahwa Rp 4 triliun, atau 80 persen dari nilai investasi pelabuhan pertama, sudah digelontorkan.
"Pelabuhan pertama sudah selesai dan kini tinggal menunggu izin Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk beroperasi. Ini komitmen kami untuk memperoleh investor masuk, sehingga nanti investor sudah bisa impor heavy equipment dalam waktu dekat," jelas Koko.
JIIPE sendiri memiliki total luas sebesar 2,99 ribu hektar dimana kawasan industrinya sendiri memiliki luas 1,6 ribu hektar atau 53,5 persen dari total lahan JIIPE. Dari total lahan industri tersebut, sebanyak 600 hektar lahan sudah siap jual dengan sistem sewa atau jual status Hak Guna Bangunan (HGB).
Koko juga mengatakan kalau total investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan JIIPE adalah sebesar US$ 2 miliar (Rp 27 triliun) yang akan digelontorkan bertahap selama 10 tahun. Di sisi lain, Direktur Utama PT AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo pernah mengatakan kalau nilai akumulasi investasi total tenant industri yang terdapat di JIIPE diperkirakan bisa mencapai Rp 50 triliun.
(gir/gir)