Credit Suisse Tunjuk Orang Indonesia Jadi Dewan Eksekutif

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 23 Okt 2015 05:55 WIB
Asia Pasifik menyumbangkan 15 persen dari total pendapatan Credit Suisse dan 28 persen dari pendapatan sebelum pajak.
CEO Credit Suisse Asia Pasifik, Helman Sitohang. (Dok. Perusahaan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Credit Suisse menunjuk CEO Asia Pasifik, Helman Sitohang, sebagai orang Indonesia pertama yang masuk dalam dewan eksekutif perusahaan setelah dilakukan peninjauan terhadap perusahaan secara global.

Penunjukan Helman dilakukan seiring rencana bank tersebut mengalokasikan lebih banyak modal dan sumber daya ke wilayah Asia Pasifik untuk menggandakan pendapatan pada akhir 2018. Helman bekerja untuk Credit Suisse sejak 1998 dan saat ini merupakan orang Indonesia dengan jabatan tertinggi dalam perusahaan tersebut.

Credit Suisse mencatatkan kinerja cemerlang di Asia Pasifik. Pendapatan Credit Suisse di wilayah tersebut naik 17 persen menjadi 3 miliar franc Swiss dan pendapatan sebelum pajak naik 48 persen menjadi 1,1 miliar franc Swiss, dalam sembilan bulan pertama di 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Helman mengatakan, Credit Suisse Asia Pasifik telah mencatat pendapatan sebelum pajak yang tinggi di tiga kuartal pertama tahun ini. Asia Pasifik menyumbangkan 15 persen dari total pendapatan Credit Suisse dan 28 persen dari pendapatan sebelum pajak.

“Credit Suisse Asia Pasifik saat ini menargetkan untuk menggandakan pendapatan sebelum pajak dan dana kelolaan di kawasan ini pada akhir 2018,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (24/10).

Lebih lanjut, Credit Suisse saat ini mengelola aset sebesar 133 miliar franc Swiss dan dalam tiga kuartal pertama berhasil mengumpulkan 14,7 milliar franc Swiss aset baru, yang mewakili sebesar 55 persen total bersih aset baru Private Banking dari bank tersebut.

Helman menyatakan pihaknya melakukan investasi besar di Asia Pasifik, baik dalam bentuk sumber daya maupun modal. Fokus kami adalah untuk menjadi mitra bagi klien High Net Worth Individual, pengusaha dan institusi agar dapat mendukung ambisi pertumbuhan mereka.

“Kami berencana untuk lebih mengembangkan pasar-pasar utama, memanfaatkan kekuatan kami di Asia Tenggara dan membangun franchise China, sambil mempertahankan budaya kepatuhan dan kontrol yang konsisten,” jelasnya.

Menurut laporan Family Business Model 2015 oleh Credit Suisse Research Institute, 57 persen dari kekayaan baru di Asia Pasifik didorong oleh para pengusaha generasi pertama dan kepemilikan keluarga atas perusahaan-perusahaan yang tercatat di berbagai bursa di kawasan ini diperkirakan akan meningkat seiring meningkatnya kekayaan.

“Seiring meningkatnya kekayaan dan berkembangnya pasar keuangan di Asia Pasifik, kami melihat kesempatan besar untuk membantu klien kami memanfaatkan pertumbuhan ini,” ujar Helman. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER