Manado, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menyatakan proyek jalan bebas hambatan (tol) yang menghubungkan kawasan Manado-Bitung bakal menggunakan mekanisme
cost recovery. Sebab tol sepanjang 39,9 kilometer (km) itu masuk dan menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.
"Nanti ada porsi yang
cost recovery, ada yang tidak. Kalau
cost recovery tentunya akan menggunakan dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang pengerjaannya tetap diberikan ke kontraktor," ujar Sonny Soemarsono, Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Utara saat ditemui, Minggu (8/11).
Sebagai informasi, proyek pengerjaan Jalan Tol Manado-Bitung akan dibagi ke beberapa segmen yang dikategorikan menjadi dua seksi. Rinciannya, Seksi I dengan panjang 14 km, dan Seksi II yang mencapai 25,9 km.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sonny menjelaskan, pengerjaan ruas tol Seksi I Segmen II dilakukan oleh PT Hutama Karya Tbk dengan menggandeng perusahaan kontraktor yakni China Hebel Road dan Bridge Group Ltd.
Di mana nilai investasi untuk segmen sepanjang 7 km itu diprediksi mencapai Rp 1,24 triliun yang dananya diperoleh dari pinjaman pemerintah China.
"Tapi kalau yang China bukan
cost recovery sejauh ini. Dan mereka melaporkan kalau proyek tersebut sedang terhambat karena pembebasan lahan," tuturnya.
Proyek StrategisMeski tengah mengalami kendala, Sonny mengaku optimistis proyek Tol Manado-Bitung bisa selesai di akhir 2016.
Dengan begitu ia meyakini pengoperasian tol tersebut bisa di mulai pada 2017 mendatang.
"Kalau Seksi berikutnya (II) sedang menunggu lelang. Tapi karena sudah ada Peraturan Pemerintah (mengenai Kawasan Ekonomi Khusus) baru, maka saya pikir tidak akan ada masalah lagi," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah Sulawesi Utara Peter Jacobs menilai pembangunan Tol Manado-Bitung mampu menggerakan roda perekonomian di dua kawasan tersebut.
"Kami hitung pembangunan Tol Manado-Bitung akan menyumbang 0,75 persen terhadap pertumbuhan Sulut. Jadi ini merupakan proyek yang sangat strategis," ungkap Jacob.
(gen)