Rizal Ramli: 2 Kubu Elite Perankan Sinetron Politik Freeport

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2015 13:08 WIB
Menko Kemaritiman Rizal Ramli menilai sampai sekarang masih banyak pejabat yang gampang disogok dan berperan sebagai juru bicara perusahaan asing.
Menko Kemaritiman Rizal Ramli menyebut Menteri ESDM Sudirman Said dan oknum DPR yang dilaporkannya tengah bermain sinetron. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai polemik soal makelar saham PT Freeport Indonesia hanya sinetron yang menggambarkan perseteruan dua kelompok kepentingan. Peristiwa ini dinilainya sebagai potret hitam sejumlah elite mengabaikan kepentingan bangsa karena sibuk mengurus kepentingannya sendiri.

"Kita nikmati saja semua proses ini, karena ini bagaikan sinetron tentang perkelahian dua geng. Nah geng ini kadang-kadang bersahabat, bersekongkol. Di lain kesempatan mereka berantem. Semakin terbuka ini semakin bagus buat Indonesia," ujar Rizal di Jakarta, Rabu (18/11).

Menurutnya, sinetron politik Freeport ini bisa jadi kesempatan bagi publik untuk membongkar praktik kongkalikong para elite di sektor tambang. Sinetron ini juga dianggapnya sebagai momentum tepat untuk mengoreksi kesalahan pengelolaan sumber daya alam di masa lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah momentum untuk menulis ulang sejarah pengelolaan sumber daya alam karena selama ini bangsa kita dirugikan. Freeport bayar royaltinya kecil, limbah dibuang seenaknya, tidak ada divestasi," ujarnya ketus.

Semua salah kelola di sektor tambang, kata Rizal, bisa terjadi karena banyak pejabat di Negeri ini yang gampang disogok, gampang dilobi, dan lebih berperan sebagai juru bicara kepentingan asing.

Seret Bos Freeport

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melapor ke Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (MKD) terkait perilaku seorang politisi Senayan yang menjanjikan perpanjangan kontrak karya ke manajemen Freeport dengan meminta imbalan saham perusahaan sebesar 20 persen.

Oknum politisi itu bersama rekannya seorang pengusaha, menurut Sudirman mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sebuah pertemuan khusus di sebuah hotel di kawasan pusat perbelanjaan Pacific Place di Jakarta pada Senin, 8 Juni 2015.

Disinggung mengenai Sudirman Said dan oknum yang dilaporkannya ke MKD, Rizal Rami mengatakan,"Menurut saya dua-duanya pemain sinetron."

Mantan Menteri Keuangan di era pemerintahan Gus Dur itu mengatakan, seharusnya manajemen Freeport bisa juga terseret ke meja hijau jika kasus percaloan ini dibongkar lebih jauh.

"Karena perpanjangan kontrak tahun 1980-an. Kenapa Freeport dapat memberikan manfaat yang kecil buat Indonesia? Karena terjadi hanky panky antara bos Freeport  (James R ) Moffett dengan Menteri Indonesia," tuturnya.

(ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER