Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan berencana menggenjot ekspor produk perikanan ke Taiwan karena potensinya yang besar. Hingga Agustus lalu, ekspor produk perikanan naik menjadi US$31,12 juta.
Ditjen PEN bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) Taipei membidik pameran Taiwan International Fisheries and Seafood Show 2015 yang berlangsung pada 19-21 November 2015 di Kaoshiung Exhibition Center, Kaoshiung, Taiwan.
“Permintaan produk perikanan Indonesia terus meningkat. Hal ini tergambar dari nilai ekspor produk ini selama periode Januari-Agustus 2015 yang meningkat sebesar 27,87 persen dibandingkan periode yang sama setahun lalu menjadi sebesar US$31,12 juta,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Nus Nuzulia Ishak di Jakarta, (20/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia merupakan salah satu penyuplai utama produk perikanan ke Taiwan setelah Norwegia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Vietnam, dan Chili. Nus tetap optimistis dapat terus meningkatkan suplai produk perikanan ke Taiwan.
Nus makin optimistis ekspor akan semakin besar ke Taiwan setelah penegakan hukum terhadap illegal fishing dilancarkan Pemerintah.
“Meski baru dapat memenuhi 7,04 persen dari total impor Taiwan dari dunia pada 2014, melalui berbagai kebijakan dan upaya pemerintah untuk meningkatkan pemberantasan illegal fishing, Indonesia pasti bisa meningkatkan ekspor produk perikanan,” tegasnya.
Nus mengungkapkan, ekspor produk perikanan ke Taiwan tumbuh 6,23 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir dengan nilai US$ 46,9 juta pada 2014. Adapun komoditas ekspornya didominasi sotong dan cumi beku, kering, atau diasinkan senilai US$ 8,28 juta (2014) dengan tren 13,9 persen selama lima tahun terakhir.
Ada juga produk lain yang diekspor ke Taiwan, diantaranya fish, nesoi, excluding fillets, livers & roes, frozen; ikan fillet; fish, nesoi, excluding fillets, livers & roes, fresh or chilled; serta siput selain siput laut dalam bentuk hidup, segar, chilled, beku, kering, atau diasinkan.
Dengan mengusung tema “Trade with Remarkable Indonesia”, Kemendag memboyong enam perusahaan yang bergerak di bidang perikanan dan produk perikanan, yaitu PT. Medan Tropical Canning & Frozen Industries, PT. Alam Jaya, PT. Arafura Prima Indopasifik, CV. Buana Laut Nusantara, PT. Muria Bahari Indonesia, dan PT. Sekar Bumi.
Para perusahaan tersebut menampilkan aneka produk perikanan dan hasil laut, antara lain tuna, udang, gurita, rajungan, ikan beku, ikan kerapu beku, gurita beku, udang beku, dan makanan olahan beku.
Pameran Taiwan International Fisheries and Seafood Show 2015 merupakan pameran produk perikanan dan peralatan perikanan berskala internasional yang diikuti 210 peserta dari berbagai negara, diantaranya Korea Selatan, Jepang, Vietnam, Indonesia, Malaysia, Peru, Brasil, Amerika Serikat, India, Thailand, Israel, Bahrain, dan Inggris. Pameran ini diharapkan dapat dihadiri 6.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri.
“Peningkatan citra produk perikanan Indonesia perlu terus digenjot. Promosi akan mengubah paradigma negatif produk kita yang semula identik dengan illegal fishing dan penuh bakteri, menjadi produk berdaya saing sehingga pada akhirnya memperluas pasar dan mendongkrak ekspor,” kata Nus.
(gir/gir)