Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan penjualan mobil nasional pada tahun depan sebesar 1,05 juta unit, meningkat sedikit dari prediksi tahun ini 1 juta unit.
Ketua Industri Manufaktur Apindo, Johnny Darmawan mengatakan angka penjualan mobil dari pabrik ke diler (
wholesales) pada tahun ini kemungkinan hanya akan mencapai 1 juta unit. Angka tersebut anjlok 16,8 persen dibandingkan dengan realisasi penjualan mobil tahun lalu 1,2 juta unit. Dari angka tersebut, 22 persennya atau sekitar 220 ribu unit terjual di pasar global.
"Kalau ekonomi sedang lambat, pastinya masyarakat juga mau tidak mau ngerem konsumsinya dong. Jadi saja otomotif kena dampaknya," ujar Johnny di kantor pusat Apindo, Senin (14/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun depan, Johnny berharap kondisi ekonomi membaik dan daya beli masyarakat meningkat. Karenanya, mantan bos PT Toyota Astra Motor (TAM) itu optimistis penjualan otomotif nasional meningkat meskipun tak terlalu signifikan, yakni diprediksi mencapai 1,05 juta unit.
"Sekarang ini ekonomi Thailand lagi problem, jadi pada pindah ke Indonesia. Tapi ketika ekonominya mulai naik lagi, ini yang saya takutkan," katanya.
Selaras dengan peningkatan ekonomi, Johnny Darmawan optimistis ekspor kendaraan roda empat juga meningkat. Startegi ekspor saat ini dilakukan oleh para prinsipal otomotif untuk bisa bertahan di tengah lesunya pasar domestik.
"Kalau ekspor tahun depan, mestinya ekspor meningkat karena mereka harus
struggle. Kapasitas Indonesia itu sudah 1,9 juta unit tapi kalau target ekspor tahun depan ini saya belum tahu," tuturnya.
Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan penjualan mobil 2016 tumbuh 7 persen dengan mempertimbangkan outlook ekonomi tahun depan.
Noergadjito, Sekretaris Jenderal Gaikindo mengatakan, hitungan ini merupakan angka kasar setelah melihat asumsi pertumbuhan ekonomi 5 persen pada 2016. Formulasi estimasi penjualan mobil yang selama ini umum digunakan Gaikindo ialah 1 persen berbanding 1,5 persen dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Ya kalau dengan hitungan seperti itu penjualan mobil hanya sebesar 1,07 juta tahun depan. Bisa dibilang cukup stagnan, meskipun kami tentunya menginginkan lebih baik lagi," tutur Noergadjito.
Dengan asumsi itu, Noergadjito mengatakan produksi mobil tahun depan akan mencapai 1,17 juta unit atau meningkat tipis dari produksi tahun ini yang ditaksir mencapai 1,1 juta mobil.
(ags)