Jakarta, CNN Indonesia --
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis penjualan mobil 2016 bisa meningkat sebesar 7 persen setelah menimbang asumsi makroekonomi yang terjadi tahun depan.
Meski begitu, Noergadjito, Sekretaris Jenderal Gaikindo mengatakan, hitungan ini merupakan angka kasar setelah melihat pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada 2016. Di mana formula penjualan mobil yang selama ini umum digunakan asosiasi ialah 1 persen berbanding 1,5 persen dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Ya kalau dengan hitungan seperti itu penjualan mobil hanya sebesar 1,07 juta tahun depan. Bisa dibilang cukup stagnan, meskipun kami tentunya menginginkan lebih baik lagi," tuturnya saat ditemui di Kementerian Perindustrian, Kamis (19/11).
Dengan adanya asumsi itu, Noergadjito bilang produksi mobil tahun depan sedianya akan berada di angka 1,17 juta mobil, atau meningkat tipis dari produksi tahun ini yang ditaksir mencapai 1,1 juta mobil.
Sementara jika dibanginkan dengan kapasitas produksi mobil nasional yang saat ini berada di kisaran 1,92 juta mobil per tahun, maka kapasitas industri mobil tahun depan hanya sebesar 65 persen.
"Tapi sayangnya utilisasi itu masih belum penuh. Padahal beberapa anggota kami seperti Toyota, Honda, Daihatsu, Suzuki, dan Nissan sudah berkomitmen untuk investasi sebesar US$ 3,2 miliar untuk perluasan produksi," ujar Noergadjito.
Hitung Seksama
Menyusul belum penuhnya angka utilisasi terhadap produksi mobil di Indonesia, tambah Norgadjito Gaikindo sendiri pesimistis ihwal wacana penambahan angka investasi dari lima produsen mobil tadi. Pasalnya dia bilang, dengan bertambahnya nilai investasi lima merk mobil tersebut akan mampu menambah produksi sebesar 630 ribu mobil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(dim/ags)