Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) optimistis jumlah penumpang angkutan udara meningkat 12 persen pada tahun ini dibandingkan dengan realisasi tahun lalu 72,6 juta orang. Estimasi pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan penumpang 2014 yang hanya 5,6 persen.
“Jumlah penumpang udara tahun ini naik kira-kira 12 persen,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Suprasetyo di sela acara Forum Perhubungan di Hotel Mercure Jakarta, Rabu (16/12).
Meskipun perekonomian melemah, Suprasetyo menilai daya beli masyarakat masih kuat untuk naik pesawat udara. Pasalnya, angkutan udara dinilai paling efisien sebagai moda transportasi di negara kepulauan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Angkutan udara itu terus tumbuh nggak pernah turun karena kan negara kita negara kepulauan, angkutan udara yang paling efisien,” ujarnya.
Sementara tahun depan, Suprasetyo memperkirakan pertumbuhan jumlah penumpang angkutan udara tidak jauh berbeda dengan tahun ini, yaitu di kisaran 12-13 persen. Peningkatan jumlah penumpang itu juga didukung oleh upaya operator bandara dan maskapai dalam meningkatkan sarana dan prasarana di daerah-daerah terpencil.
“Kita akan selalu meningkatkan kapasitas baik itu sarana dan prasarana,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang udara pada tahun lalu mencapai 72,6 juta orang, naik 5,6 persen dari tahun sebelumnya 68,5 juta orang. Apabila dirinci, sebanyak 58,9 juta orang merupakan penumpang rute domestik dan 13,7 juta orang sisanya penumpang rute internasional.
Sepanjang Januari-Oktober 2015, BPS melaporkan jumlah penumpang angkutan udara telah mencapai 67,5 juta orang atau naik 12,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 59,83 juta orang. Selama periode tersebut jumlah penumpang domestik mencapai 56,1 juta orang atau melonjak 15,64 persen dan jumlah penumpang internasional mencapai 11,4 juta orang atau tumbuh 0,4 persen.
(ags/gen)