Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank DBS Indonesia (DBSI) bekerja sama dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia meluncurkan produk asuransi dan investasi bernama MiWealth Protection. DBSI mengincar pertumbuhan bancassurance mencapai 40 persen di tahun ini.
Direktur Consumer Banking Group DBSI, Wawan Salum mengatakan manajemen menargetkan pertumbuhan produk bancassurance mencapai 40 persen pada tahun ini. Ia menyatakan adanya produk baru ini mampu mendukung target perseroan.
“Dengan target pertumbuhan tersebut, kami harap kontribusi produk bancassurance terhadap perseroan meningkat menjadi 30 persen, dari sebelumnya 25 persen,” jelasnya dalam peluncuran MiWealth Protection di Jakarta, Rabu (6/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, Wawan enggan menyebut nilai kontribusi produk bancassurance tersebut. Ia hanya menyatakan besarnya potensi asuransi di Indonesia turut mendukung target produk bancassurance.
Terkait kerjasama, ia mengaku kemitraan DBSI dengan Manulife bukanlah yang pertama kali. DBSI dan Manulife, lanjutnya, telah menjalin kemitraan sejak 2006.
“Saat ini, produk-produk Manulife telah menjadi pilihan para nasabah kami dengan kontribusi sebesar 60 persen dari portofolio bancassurance kami,” jelasnya.
Untuk memperkuat kolaborasi kedua perusahaan, ia mengaku perseroan baru-baru ini menyetujui rencana untuk memperluas distribusi bancassurance dengan menambahkan Institusional Banking Group (IBG) sebagai jalur baru.
“Melalui IBG, kedua perusahaan akan menawarkan produk-produk bancassurance yang beragam untuk memenuhi permintaan para pelaku UKM yang semakin meningkat terhadap polis-polis asuransi yang bisa melindungi liabilitas dan karyawan mereka dari berbagai risiko dalam melakukan kegiatan operasional bisnis,” ujarnya.
Presiden Direktur Manulife Indonesia Chris Bendl mengatakan penelitian penelitian terbaru perseroan menunjukkan bahwa hanya 47 persen penduduk Indonesia yang merasa memiliki dana cukup untuk masa pensiun.
“MiWealth Protection menawarkan manfaat unik yang dirancang untuk mengurangi dampak pasar yang mengalami penurunan dan menyebabkan performa dana investasi berada di bawah tolok ukur standar Manulife atau ketika nilai aktiva bersih lebih rendah dari performa standar sebelumnya,” jelasnya.
(gir/gir)