Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan aksi teror di Jalan Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1) lalu, tidak berdampak pada perekonomian Indonesia.
Pesan tersebut akan disampaikan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong di acara Indonesia Night dengan memanfaatkan momentum World Economic Forum (WEF) 2016 yang akan digelar di Davos, Swiss, pada 21 Januari 2016.
“Kami akan menunjukkan pada dunia bahwa aksi teror di Jakarta tidak berpengaruh pada ekonomi Indonesia. Sebaliknya, Indonesia tetap fokus pada peningkatan ekspor nasional,” kata Thomas di kantor Kemendag, Senin (18/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada ajang itu, Thomas akan meminta pemimpin dunia untuk tetap menjalin kerjasama dengan Indonesia dan tidak perlu takut berkunjung ke Jakarta.
“Pemerintah bekerja keras untuk memberikan perlindungan dan menciptakan keamanan nasional,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, ajang tersebut juga bisa menjadi ajang promosi strategis di forum tahunan WEF. Hal ini berperan dalam menciptakan national branding bagi Indonesia guna menarik minat dan kepercayaan di dunia internasional, khususnya pelaku bisnis, investor, wisatawan, konsumen, donor, dan media.
“Ini salah satu upaya menarik perhatian pemimpin dunia dan komunitas bisnis internasional yang hadir pada acara WEF,” ujar pria yang pernah dinobatkan sebagai Young Global Leader 2008 oleh WEF ini.
Direktur Jenderal Penegembangan Ekspor Nasional, Nus Nuzulia Ishak menambahkan konsep yang diusung dalam Indonesia Night adalah pasar malam dengan menonjolkan potensi kekayaan dan keragaman Nusantara, terutama Indonesia Timur.
“Di sini menampilkan kreasi kegiatan, ada makanan Indonesia, hiburan trandisional Indonesia, dan display produk” ujar Nus secara terpisah.
Disebutkan Nus, sekitar 590 undangan akan menghadiri acara tersebut. Para undangan berasal dari pemimpin/perwakilan pemerintah dari 54 negara diantaranya Amerika Serikat, Inggris dan Jerman. Selain itu, Kemendag juga mengundang sejumlah Chief Executive Officer (CEO) perusahaan asing, dan pimpinan media internasional.
(ags)