Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan pemerintah tidak ingin nilai investasi yang masuk ke Indonesia tahun ini lebih rendah dibandingkan realisasi 2015 yang mencapai Rp545,4 triliun versi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Terlebih ekonomi dunia yang tengah lesu dipastikan membuat negara-negara pemodal utama bakal lebih selektif memilih negara untuk membudidayakan uangnya.
“Dalam situasi dunia yang melambat, perdagangan dunia yang turun, maka secara umum minat investasi turun. Itu sebabnya Indonesia mengambil langkah-langkah khusus supaya investasinya tidak ikut turun. Sesederhana itu logika nya,” kata Darmin di Istana Kepresidenan, Kamis (11/2).
Pemerintah menurutnya tidak ingin Indonesia terbawa arus pelambatan tersebut, dengan menghendaki investasi tetap masuk ke dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Makanya ada paket kebijakan I sampai X. Kami undang semua investor sampai infrastruktur karena investasi infrastruktur beda dengan investasi misalnya pabrik sepatu karena butuh keputusan jangka panjang. Makanya, kalau perlu selama 10 tahun kita bisa bantu meyakinkan,” tegasnya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia menilai, keputusan pemerintah untuk lebih ramah bagi investor asing terbukti mendapatkan sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah yang menguat ke level Rp13.200 per dolar.
“Ini adalah paket yang sangat ditunggu. Bukan hanya domestik tetapi juga investor asing. Ini paket terbesar yang kami keluarkan dan untuk perubahan DNI ini yang terbesar dalam sembilan tahun terakhir,” tegasnya.