Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tetap berada di jalur hijau dalam perdagangan hari ini yang ditopang upaya pemulihan global dan pergerakan harga komoditas terutama minyak mentah.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, pada perdagangan hari ini IHSG memiliki level support 4.683-4.691 dan resisten 4.773-4.775. Menurutnya, laju IHSG di atas area target support 4.695-4.710 dan hampir mendekati target resisten di 4.775-4.786.
“Laju IHSG terpantau cenderung membentuk pola sideways dimana pelaku pasar kemungkinan sedang menantikan suatu sentimen,” ujarnya dalam riset, Rabu (17/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia menilai dari dalam negeri tampaknya pelaku pasar masih menantikan data selanjutnya terkait pengumuman BI rate dan imbas dari berbagai berita terbaru emiten.
“Sementara dari luar, pelaku pasar juga menantikan perkembangan terbaru dari upaya pemulihan global dan pergerakan harga komoditas terutama minyak mentah,” katanya.
Dengan asumsi masih bertahannya aksi beli asing yang diikuti aksi beli pelaku pasar lainnya,ia menilai laju IHSG dapat kembali ke zona hijau sepenuhnya. Namun ia menyatakan investor sebaiknya tetap mencermati sentimen yang ada.
Dalam perdagangan sebelumnya, ia menilai, jelang pengumuman bulanan terkait Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia di pekan depan dan imbas adanya profit taking pelaku pasar merespon negatifnya bursa saham regional sebelumnya, laju IHSG bergerak cenderung melemah.
“Penguatan terjadi jelang akhir sesi dimana ditopang oleh penguatan rupiah dan masih adanya aksi beli asing serta masih meningkatnya harga pergerakan minyak dunia. Tetapi, keadaan tersebut juga dijadikan momentum bagi pelaku pasar untuk melakukan profit taking yang melemahkan laju IHSG sepanjang sesi,” katanya.
Menurutnya pelaku pasar pun masih menunggu keputusan BI terkait pemangkasan kembali suku bunga. Reza menyatakan baik Wakil Presiden maupun Gubernur BI melihat adanya celah untuk kembali menurunkan tingkat suku bunga pada bulan ini guna merangsang perekonomian nasional yang sudah mulai tumbuh.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bursa Eropa dibuka optimistis mengikuti bursa Asia. Sementara neraca perdagangan Eropa dirilis cukup positif. Adapun bank sentral Eropa menegaskan potensi stimulus lebih lanjut.
Lanjar menilai sentimen selanjutnya adalah data FDI china dan machinery orders di Jepang. Sementara dari dalam negeri terdapat data pertumbuhan pinjaman dan penjualan mobil dengan ekspetasi masih melambat.
“Secara teknikal masih bergerak cenderung konsolidasi dengan red candle pada hari ini. Indikator stochastic pun bergerak bearish keluar dari area overbought dengan momentum RSI yang masih tertahan pada MA14 dari momentumnya. Sehingga diperkirakan IHSG masih bergerak mixed mencoba menguat dengan range pergerakan 4.690-4.800,” katanya.
(gir)