Astra Agro Rights Issue Rp4,4 Triliun untuk Bayar Utang

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 25 Feb 2016 15:05 WIB
Hingga akhir 2015, jumlah liabilitas atau kewajiban total Astra Agro mencapai Rp9,81 triliun, naik 45,98 persen dari Rp6,72 triliun pada 2014.
Hingga akhir 2015, jumlah liabilitas atau kewajiban total Astra Agro mencapai Rp9,81 triliun, naik 45,98 persen dari Rp6,72 triliun pada 2014. (ANTARA FOTO/HO/Amir).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan perkebunan milik Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk berencana menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue) dengan nilai mencapai Rp4 triliun untuk membayar utang.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, manajemen Astra Agro menyatakan bermaksud untuk menerbitkan tidak lebih dari 450 juta saham baru dan mengestimasikan bahwa dana yang akan diperoleh sekitar Rp 4 triliun.

“PT Astra International Tbk telah mengindikasikan niatnya untuk melaksanakan HMETD miliknya menjadi saham yang mewakili 79,68 persen dari Saham Baru dan bertindak sebagai pembeli siaga untuk sisa Saham Baru yang tidak diambil bagian dalam penambahan modal dengan memberikan HMETD,” tulis manajemen, dikutip Kamis (25/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, jika pemegang saham minoritas tidak melaksanakan HMETD miliknya dan tidak mengambil porsinya atas Saham Baru, maka pemegang saham tersebut akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dari 20,32 persen menjadi 15,80 persen.

Manajemen Astra Agro akan menggunakan seluruh dana yang diterimanya dari penambahan modal dengan memberikan HMETD setelah dikurangi dengan seluruh komisi-komisi, biaya-biaya, ongkos-ongkos dan pengeluaran-pengeluaran lainnya), untuk pelunasan kewajiban utang.

“Perseroan berhak untuk melakukan penyesuaian terhadap penggunaan dana dengan mempertimbangkan perubahan keadaan dan faktor-faktor lain yang dianggap layak,” imbuh manajemen.

Hingga akhir 2015, jumlah liabilitas atau kewajiban total Astra Agro mencapai Rp9,81 triliun, naik 45,98 persen dari Rp6,72 triliun pada tahun 2014.

Guna melancarkan rencana tersebut, perseroan bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Senin, tanggal 11 April 2016 dalam rangka persetujuan peningkatan modal dengan memberikan HMETD.

Harga Saham Tertekan

Sayangnya, karena kinerja sepanjang 2015 yang buruk dan rumor rendahnya harga rights issue, harga saham dengan kode AALI ini tertekan hari ini. Hingga pukul 14.30 WIB, harga saham AALI telah jeblok 9,8 persen menjadi Rp14.925 per lembar dari Rp16.575 di perdagangan sebelumnya.

Kepala Riset Mega Capital Danny Eugene mengatakan terdapat rumor bahwa harga rights issue AALI amblas hingga Rp8.800 per lembar. Hal itu menjadi sentimen tambahan selain kinerja 2015 yang buruk.

“Selama belum ada kejelasan di harga berapa rights issue, maka akan ada perhitungan-perhitungan dari investor. Jika memang benar di Rp8.800 per lembar maka bisa saja turun ke sana,” jelasnya di Jakarta.

Dari sisi kinerja keuangan laba bersih Astra Agro pada tahun 2015 anjlok 75,28 persen menjadi Rp619 miliar dari Rp2,5 triliun pada periode yang sama tahun 2014.

Kinerja perusahaan yang lesu pada tahun 2015 tersebut disebabkan oleh beberapa hal, pertama adalah penurunan penjualan CPO sehingga menyebabkan pendapatan Utama Perseroan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 19,93 persen menjadi Rp13,06 triliun dari Rp16,31 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, terdapat kerugian kurs yang sangat besar pada tahun 2015 yaitu mencapai Rp580,37 miliar. Jumlah itu naik dari rugi kurs Rp126,68 miliar pada 2014. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER