Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadwalkan peluncuran produk derivatif baru berbasis obligasi negara,
Indonesian Government Bonds Futures (IGBF) pada paruh kedua tahun ini.
"Sesuai rencana, pada semester II akan melakukan tahap finalisasi produk IGBF dengan melibatkan lembaga pemerintah di antaranya Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan di Jakarta, Jumat (26/2).
Ia optimistis produk itu akan diminati investor karena dapat digunakan sebagai sarana lindung nilai atau
hedging oleh investor guna menjaga nilai asetnya di tengah fluktuasi pasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sasaran produk
futures yakni investor institusi, karena memang ada kebutuhan bagi investor institusi yang bermain di
goverment bond," katanya.
Nicky Hogan menambahkan peluncuran produk derivatif itu juga seiring dengan rencana BEI meningkatkan kapasitas sistem perdagangan di dalam negeri, baik untuk pasar ekuiti maupun obligasi.
"Tahun ini bursa ada rencana untuk meningkatkan sistem teknologi dalam mendukung perdagangan, jadi memungkinkan untuk menambah produk di pasar modal," katanya.
Ia mengemukakan bahwa produk IGBF nantinya akan memakai aset dasar (
underlying asset) obligasi yang diterbitkan oleh negara. Dengan demikian diharapkan produk itu bisa menjadikan pasar surat berharga negara semakin likuid.
"IGBF menggunakan instrumen keuangan berupa obligasi pemerintah yang bertenor 5-10 tahun," paparnya.