Sampang, CNN Indonesia -- Banjir yang meluas di wilayah Sampang, Madura, Jawa Timur, membuat manajemen RSUD Sampang terpaksa memindah pasien yang dirawat di ruang rawat inap ke ruangan lain yang aman. PLN Sampang juga terpaksa memadamkan aliran listrik di wilayah yang terkena banjir.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang Firman Pria Abadi mengatakan semua pasien yang dirawat di lantai bawah diminta untuk dipindah karena tergenang banjir. RSUD Sampang mulai tergenang banjir sejak Sabtu (27/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, genangan banjir mulai memasuki halaman rumah sakit, dan pada Sabtu petang, banjir mulai memasuki kamar sejumlah pasien.
“Saat ini para pasien yang dirawat di RSUD Sampang telah ditempatkan di lantai II. Sebelumnya RSUD Sampang tidak pernah tergenang banjir meskipun banjir sering terjadi di Sampang,” kata Firman di Sampang, Sabtu malam, seperti dikutip
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Firman menuturkan banjir yang terjadi pada 11 dan 12 Februari lalu tidak sampai di rumah sakit. “Jangan ke ruang pasien, sampai halaman dan depat rumah sakit saja tidak pernah ada," ujar Firman.
Sementara itu PLN Sampang juga memutus aliran listrik di rumah-rumah warga yang terkena banjir di wilayah itu.
Manajer PLN Sampang Umar Soleh mengatakan pemadaman terpaksa dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “Karena ketinggian air di sebagian rumah warga mencapai dua meter,” kata Umar.
Akibat pemadaman tersebut, kini Kota Sampang menjadi gelap. Sebagian warga ada yang menggunakan mesin disel untuk penerangan, termasuk di Rumah Sakit Umum Daerah Sampang.
Umar menuturkan jika aliran listrik tetap dibiarkan tersambung, sedangkan ada kabel yang tidak terbungkus, maka hal itu akan berbahaya pada warga yang ada di dalam rumah.
Meski kondisi di Kota Sampang saat ini gelap gulita, namun proses evakuasi terhadap ribuan korban banjir oleh petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Tagana, dan Satpol-PP pemkab tetap berlangsung dengan menggunakan perahu karet. Evakuasi difokuskan pada warga lanjut usia, ibu hamil dan anak-anak.
Banjir yang melanda Sampang kali ini akibat luapan Sungai Kalikemuning yang disebabkan tingginya curah hujan dalam beberapa hari belakangan.
Sebelumnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hingga Sabtu malam (27/2) pukul 20.00 WIB, banjir menggenangi 13 kelurahan di Kapubaten Sampang. Sebanyak 11.468 KK atau 34.225 jiwa terdampak langsung oleh banjir.
(obs)