Jakarta, CNN Indonesia -- PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menyatakan telah mencanangkan belanja modal (
capital expenditure/capex) mencapai Rp400 miliar pada tahun ini guna membangun infrastruktur logistik, salah satunya gudang berukuran 30 ribu meter persegi di daerah Cikarang, Jawa Barat.
Direktur Utama JNE Mohammad Feriadi mengatakan bahwa perusahaan tahun ini akan menggelontorkan dana tersebut sebagai belanja modal khusus infrastruktur. Pembangunan pergudangan dan poin-poin logitik, ujarnya, menjadi salah satu yang dianggarkan di dalam
capex tersebut.
"Nanti kami juga akan bangun pergudangan di Cimanggis dan Cengkareng, dan akan bangun di lokasi lainnya. Termasuk di Cikarang," ujar pria yang akrab disapa Feri di Jakarta, Senin (29/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vice President Marketing JNE, Eri Palgunadi mengatakan manajemen akan segera merealisasikan pembangunan gudang berukuran 30 ribu meter persegi di daerah Cikarang, Jawa Barat pada pertengahan tahun ini. Gudang tersebut ditargetkan bisa mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2017.
Ia mengatakan pembangunan gudang tersebut dimaksudkan untuk memperkuat konektivitas logistik di pulau Jawa. Terlebih, ia menyatakan di sekitar daerah tersebut akan dibangun Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban, yang rencananya menggantikan Pelabuhan Cilamaya.
"Nantinya di dalam gudang itu semua operasi jadi full automatic. Sebelumnya segalanya dijalankan secara semi-automatic. Jika ini sesuai jadwal, maka diharapkan gudang selesai pada tahun 2017," jelas Eri .
Lebih lanjut, ia mengatakan gudang ini nantinya juga digunakan untuk membantu pergerakan barang dari luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan dari Jabodetabek ke seluruh nasional. Pasalnya, 60 persen barang yang keluar berasal dari Jabodetabek.
"Nantinya kemungkinan kami akan bangun ke luar Jawa juga karena tidak mungkin kami andalkan di dalam Jawa terus. Kota-kota besar seperti Medan dan Makasar sepertinya juga sudah bagus," ujarnya.
Kendati demikian, ia tak mau membeberkan angka investasi yang digelontorkan perusahaan untuk membangun gudang tersebut. Selain itu, ia juga mengatakan tahun ini perusahaan menargetkan pembangunan gudang-gudang bati di seluruh Indonesia.
"Kami tak bisa beritahu angka pasti investasinya," jelas Eri.
Di samping itu, perusahaan juga akan menambah 500 hingga 1.000 titik logistik baru yang akan dibangun hingga akhir tahun ini. Rencananya, perusahaan masih akan menambah titik di Jakarta, Bandung, Makasar, Balikpapan, hingga Surabaya, namun provinsi Sulawesi Selatan menurutnya sangat menarik untuk dikembangkan.
"Sebetulnya kami melirik Sulawesi Selatan karena pergerakan tumbuh di situ, terlebih itu merupakan gerbang menuju Indonesia Timur. Menurut kami hal itu sudah sesuai dengan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) yang diwacanalan pemerintah," jelasnya.
Jika hal tersebut terealisasi, maka hingga akhir tahun JNE akan memiliki 5.500 hingga 6.000 titik logistik di seluruh Indonesia. Pertumbuhan pembangunan titik logistik perusahaan rata-rata mencapai 15 hingga 20 persen per tahunnya.
(gir)