Booming E-Commerce, JNE akan Tambah 500 Titik Logistik Baru

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2015 17:57 WIB
Sejak 1990 sampai dengan saat ini JNE telah melayani pengantaran barang hingga mencakup 5 ribu titik logistik di Indonesia.
Logo JNE. (www.jne.co.id)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) akan membuka 500 titik logistik baru hingga 2019 guna meningkatkan transaksi pengiriman barang hingga ke pelosok Indonesia. Strategi ini adalah upaya JNE untuk mewujudkan ambisinya menjadi pemain industri logistik besar nasional.

CEO Group JNE, Abdul Rahim Tahir menargetkan pada 2018 atau 2019 wilayah operasionalnya mencakup 5.500 titik logistik di Indonesia. Cakupan bisnis tersebut lebih luas dibandingkan dengan wilayah pelayanannya yang saat ini mencakup 5 ribu titik logistik.

"Sebenarnya semua daerah sudah bisa kami cover, tapi masalahnya kami belum punya cabang seperti kabupaten hingga kecamatan-kecamatan tertentu. Maka dari itu, kami berharap bisa membangun titik-titik logistik baru yang bisa menjangkau hingga ke titik wilayah administratif terkecil," jelasnya di Jakarta, Rabu (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, aksi perusahaan itu juga dilakukan demi mempertahankan pertumbuhan pendapatan perusahaan yang rata-rata mencapai 40 persen per tahunnya. Penambahan titik-titik logistik ini, tambahnya, juga akan sangat berguna mengingat saat ini banyak sekali unit usaha perdagangan elektronik (e-commerce) yang memanfaatkan jasa JNE untuk mengirim barang dagangannya ke tempat-tempat yang tak biasa.

Menurutnya, saat ini aktivitas e-commerce mengambil porsi 60 persen dari pendapatan perusahaan. Dengan adanya tambahan titik-titik logistik baru ini, ia berharap bisa menambah porsi kontribusi logistik e-commerce menjadi 70 hingga 80 persen terhadap pendapatan perusahaan.

"Tak menutup kemungkinan nanti pengiriman bagi e-commerce bisa menjadi aktivitas logistik utama kami karena saat ini bisnisnya sedang berkembang. Saat ini mungkin sudah ada 100 e-commerce beroperasi, nanti kami lihat tahun depan apakah ada lagi yang ingin bermitra dengan JNE," tuturnya.

Kendati demikian, perusahaan masih tetap fokus menggarap bisnis logistik di luar e-commerce demi menyeimbangkan portofolio bisnis logistik perusahaan. Ia juga mengaku tidak gentar akan layanan antar jemput barang melalui aplikasi ojek online yang belakangan ini digandrungi di kota besar.

"Layanan ojek online itu kan tidak bisa menjangkau hingga luar daerah. Apalagi pelayanan antar barang ke daerah-daerah luar kan traffic-nya lebih rendah dan jenis komoditas yang dikirim bisa dibilang cukup unik," tuturnya.

Daerah pertama yang akan menjadi sasaran utama pembangunan titik logistik baru JNE adalah kepulauan di Sulawesi Utara serta Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Sayangnya, ia enggan menyebut jumlah uang yang digelontorkan perusahaan untuk penambahan 500 titik logistik baru ini.

"Sekarang belum saatnya kami bongkar, nanti pasti ada saatnya kami beritahu," jelasnya. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER