Harga BBM dan Tarif Listrik Turun, Februari Deflasi 0,09%

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2016 12:02 WIB
Dari 82 kota yang disurvei, tercatat 52 kota mengalami deflasi, sedangkan 30 kota lainnya mengalami inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin berbicara kepada wartawan. (Antara Foto/Teresia May)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan deflasi pada Februari 2016 sebesar 0,09 persen, menyusul turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik.

Secara kumulatif, inflasi tahun kalender atau Januari-Februari 2016 sebesar 0,49 persen. Sementara dibandingkan dengan Februari 2015, terjadi inflasi (year on year) sebesar 4,42 persen pada bulan lalu.

BPS juga mencatat inflasi komponen inti sebesar 0,31 persen, dan inflasi komponen inti tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,59 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 82 kota yang disurvei, tercatat 52 kota mengalami deflasi, sedangkan 30 kota lainnya mengalami inflasi.

Deflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,95 persen, dan deflasi terendah terjadi di Sibolga, Bogor, Sumenep dan Makassar yakni masing-masing 0,02 persen. Sementara Tanjung Pandan tercatat mengalami inflasi tertinggi yakni mencapai 1,02 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan deflasi secara nasional terjadi akibat harga beberapa bahan pangan dan tarif energi yang mulai turun pada awal tahun.

"Sebagian karena harga yang diatur oleh pemerintah. Yang ini sebenarnya seharusnya berdampak kepada cost, karena komponen energi bagian dari cost of production. Kalau biaya turun, harga jual harusnya turun," ujar Suryamin dalam konferensi pers, Jakarta, (1/3).

Tercatat kelompok bahan makanan mengalami deflasi 0,58 persen dan memiliki andil menekan inflasi Februari minus 0,12 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik juga mengalami deflasi, yakni mencapai 0,54 persen akibat penurunan tarif dasar listrik pada Januari lalu.

Kelompok transportasi dan jasa keuangan juga mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,15 persen akibat dampak penurunan harga BBM pada bulan sebelumnya.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi antara lain makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,63 Februari, sandang sebesar 0,64 persen, sektor pendidikan dan rekreasi sebesar 0,06 persen serta sektor kesehatan yang mencapai 0,26 persen. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER