BPS: Deflasi Harusnya Bisa Lebih Besar Lagi

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 02 Feb 2015 14:47 WIB
Kepala BPS Suryamin mencatat ada sejumlah bahan pangan yang harganya terus naik meskipun pemerintah sudah menurunkan harga jual premium dan solar.
Seorang pedagang memilah bawang merah di Pasar Senen, Jakarta. (ANTARA FOTO/Michael Siahaan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) menilai deflasi pada Januari 2015 sebesar 0,24 persen seharusnya bisa lebih besar lagi jika seluruh pedagang barang kebutuhan pokok menurunkan harga jual pasca penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Januari 2015 lalu.

Kepala BPS Suryamin mencatat ada sejumlah bahan pangan yang harganya terus naik meskipun pemerintah menurunkan harga jual premium dan solar untuk periode penjualan Januari 2015.

"Contohnya pada Januari 2015, harga wortel meningkat rata-rata 28,32 persen dari indeks harga konsumen di 71 kota. Selain itu, harga bawang merah juga naik sebesar 4,18 persen di 72 kota. Jadi ada juga komoditas yang tidak terpengaruh oleh penurunan harga BBM," jelas Suryamin di kantornya, Senin (2/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suryamin menduga, tidak turut turunnya harga beberapa bahan pangan tersebut menyesuaikan dengan penurunan harga BBM akibat stok yang dipegang oleh para pedagang.

“Time lag dari penurunan harga BBM ke penurunan harga masing-masing komoditas yang terpengaruh memiliki jangka waktu yang berbeda-beda. Karena kan jumlah stok tiap komoditasnya beda-beda, dan ada beberapa komoditas yang dibeli pada saat harga BBM belum turun dan itu belum habis," ujarnya.

Meski menurutnya harga sejumlah harga bahan pangan yang masih tinggi tersebut terpengaruh stok, namun Suryamin mendukung upaya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang berencana memanggil pelaku-pelaku usaha yang belum menurunkan harga jualnya pasca penurunan harga BBM.

"Kalau ada diskusi lebih lanjut antara KPPU dan Pelaku usaha karena belum menurunkan harga barang pasca penurunan BBM, ya kami sambut baik hal tersebut," ujar Suryamin.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, KPPU akan memanggil para pengusaha serta asosiasi sektor pertanian karena setelah dua pekan pasca penurunan harga BBM terdapat beberapa komoditas yang masih belum turun harganya. Hal ini dilakukan KPPU untuk mencegah adanya koordinasi permainan harga antar pelaku usaha dengan memanfaatkan momentum penurunan harga BBM jenis premium. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER