Blue Bird Ikut 'Lepas Tangan' Atas Aksi Ricuh Sopir Taksi

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 22 Mar 2016 14:11 WIB
PT Blue Bird Tbk menyatakan tak mau bertanggungjawab atas aksi demonstrasi yang digelar ribuan sopir taksi regular hari ini.
Logo Blue Bird, Jumat 3 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Blue Bird Tbk menyatakan tak mau bertanggungjawab atas aksi ricuh ribuan sopir taksi yang digelar hari ini.

Sebab, perusahaan penyedia armada taksi berlogo burung biru itu telah merilis surat himbauan bagi seluruh pengemudi Blue Bird untuk tidak ikut berdemo dan tetap beroperasi secara normal pada Selasa (23/2).

"Surat itu saya terbitkan hari Minggu (20/3) untuk pegangan jika terjadi demo (hari ini)," ujar Direktur Blue Bird, Adrianto Djokosoetono saat dihubungi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam salinan surat himbauan manajemen yang diterima CNN Indonesia, manajemen Blue Bird menghimbau agar seluruh pengemudinya tidak ikut serta dalam aksi demo.

Sebagai ancaman dan upaya preventif bagi para pengemudi, manajemen juga tak akan menerima klaim jika mobil yang dioperasikan kedapatan rusak akibat terjabak di pusaran demonstrasi.

Tapi, jika sampai akhirnya para pengemudi yang tengah membawa tamu terjebak dan diminta bergabung, kata Adrianto sudah seyogya para pengemudi mengutamakan keselamtan dan kenyamanan tamu.

"(Tapi) Perusahaan tidak bertanggung jawab atas demo tersebut. Aksi ini adalah aspirasi murni pengemudi yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat se-Jabodetabek," tulis Adrianto dalam suratnya.

Pada kesempatan berbeda, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) juga menyatakan aksi demonstransi yang berlangsung ricuh ini merupakan inisiatif para pengemudi taksi yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD).

Oleh karena itu, Manajemen menegaskan tidak bertanggung jawab atas aksi sepihak para pengemudinya dan menjamin operasional taksi Express tetap berjalan normal.


"Express Group sebagai perusahaan pengelola TAXI Express memberitahukan bahwa aksi unjuk rasa ini adalah aspirasi dari masing–masing pengemudi dan diluar dari organisasi atau manajemen perusahaan. Jadi aksi unjuk rasa ini merupakan aspirasi dari seluruh pengemudi yang tergabung dalam PPAD yang merasa dirugikan oleh beroperasinya beragam moda angkutan plat hitam berbasis aplikasi online," ujar Direktur Operasional Express Group, Herwan Gozali dalam keterangan resminya, Selasa (22/3). (dim)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER