Krakatau Steel Siap Pasok Separuh Kebutuhan Baja Otomotif

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Senin, 28 Mar 2016 12:23 WIB
Krakatau Steel dan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC) tengah membangun pabrik baja galvanis senilai Rp5,3 triliun yang beroperasi 2017.
Krakatau Steel dan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC) tengah membangun pabrik baja galvanis senilai Rp5,3 triliun yang beroperasi 2017. (Dok. Astra Internasional).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap PT Krakatau Steel Tbk (KS) bisa mulai memasok baja yang dibutuhkan industri otomotif nasional. I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin berharap kerjasama yang dibuat badan usaha milik negara (BUMN) tersebut dengan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC) senilai Rp5,3 triliun untuk memproduksi bahan baja mobil bisa meningkatkan kualitas produksi perseroan.

Menurut Putu, saat ini KS dan NSSMC tengah menyelesaikan pembangunan pabrik baja otomotif di Cilegon, Banten yang sudah selesai sekitar 60 persen dan ditargetkan rampung akhir tahun ini. Kedua perusahaan nantinya akan membentuk perusahaan bersama bernama PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS).

“Mereka akan memproduksi baja galvanis untuk kebutuhan otomotif,” ujar Putu, dikutip dari laman Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Senin (28/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut ketika mulai beroperasi penuh tahun depan, pabrik yang akan dioperasikan KNSS itu akan mampu memproduksi baja galvanis sebanyak 500 ribu ton per tahun.

“Awal 2017, pabrik tersebut sudah bisa beroperasi dan produksinya akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan industri otomotif di dalam negeri,” ujar Putu.

Mantan Direktur Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah I Kemenperin itu menjelaskan, selama ini baja galvanis yang digunakan untuk membuat badan mobil masih diimpor 100 persen dari berbagai negara.

Ia berharap Begitu pabrik di Cilegon tersebut beroperasi, diharapkan dapat mengisi kebutuhan baja galvanis dan memangkas impor hingga 50 persen.

“Kebutuhan nasional sekitar 700 ribu-800 ribu ton. Kalau digabung dengan sepeda motor, mungkin kebutuhannya mencapai satu juta ton per tahun,” jelasnya.

Kemenperin menurutnya juga telah meminta KNSS untuk memproduksi baja galvanis yang dibutuhkan industri elektronik yang membutuhkan spesifikasi lebih tipis.

“Kami minta supaya tidak hanya ke galvanis. Tapi masuk ke baja berpelapis, masuk ke pelat yang tipis. Jadi, juga menggunakan cat atau lapisan lain supaya bisa dipakai industri elektronik untuk pendingin udara atau kulkas,” jelasnya.

Selain untuk baja otomotif, NSSMC bekerja sama dengan KS memproduksi baja untuk sektor konstruksi melalui perusahan patungan PT Krakatau Osaka Steel (KOS). Investasi untuk membangun pabrik baja konstruksi tersebut mencapai US$200 juta. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER