Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mengalami pelemahan kinerja dan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 27,24 persen menjadi Rp247,56 miliar pada 2015, dari capaian di tahun sebelumnya senilai Rp340,26 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada Selasa (29/3), Sampoerna Agro mencatatkan penurunan penjualan hingga 7,71 persen menjadi Rp2,99 triliun pada 2015, dari penjualan tahun sebelumnya sebesar Rp3,24 triliun.
Dalam pos penjualan, Sampoerna Agro mencatatkan penjualan terbesar dari divisi minyak sawit mentah dan inti sawit turun 7 persen menjadi Rp2,87 triliun pada 2015, dari Rp3,09 triliun di tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, penjualan kecambah perseroan meningkat drastis hingga 58,08 persen menjadi Rp78,46 miliar pada tahun lalu, dari Rp49,63 miliar di tahun sebelumnya.
Sementara itu, beban pokok Sampoerna Agro tercatat turun tipis 8,86 persen menjadi Rp2,16 triliun pada 2015, dari Rp2,37 triliun di tahun sebelumnya. Dalam pos beban pokok, hanya beban pokok penjualan kecambah yang melompat hingga sebesar 115,49 persen menjadi Rp30,84 miliar pada 2015, dari Rp14,31 miliar di tahun sbelumnya.
Hal itu membuat laba kotor Sampoerna Agro turun 4,03 persen menjadi Rp833,56 miliar pada tahun lalu, dari Rp868,57 miliar pada 2014.
Lebih lanjut, laba usaha turun 11 persen menjadi Rp508,56 miliar pada 2015, dari Rp572,66 miliar di tahun sebelumnya. Adapun laba sebelum pajak pada 2015 tercatat sebesar Rp396,15 miliar, turun 22,36 persen dari capaian di tahun sebelumnya Rp510,25 miliar.
Dari sisi nilai, aset per Desember 2015 Sampoerna Agro mencatatkan nilai mencapai Rp7,29 triliun meningkat 33,51 persen dari total aset per Desember 2014 sebesar Rp5,46 triliun. Adapun liabilitas atau kewajiban perseroan tercatat naik 57,72 persen menjadi Rp3,87 triliun dari Rp2,45 triliun.
(gir)