Bank Terbesar Jepang Berencana Caplok Saham Danamon dan Panin

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Selasa, 05 Apr 2016 13:23 WIB
Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), bank terbesar di Jepang berencana melakukan merger dan akuisisi institusi keuangan di Amerika Serikat dan Indonesia.
Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), bank terbesar di Jepang berencana melakukan merger dan akuisisi institusi keuangan di Amerika Serikat dan Indonesia. (Getty Images/Junko Kimura).
Jakarta, CNN Indonesia -- Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), bank terbesar asal Jepang melihat peluang untuk melakukan merger dan akuisisi institusi keuangan di Amerika Serikat dan Indonesia. Aksi korporasi tersebut menjadi bagian dari rencana MUFG menggurita dalam bisnis layanan keuangan di dunia.

"Sebagai bank komersial kelas dunia, Amerika Serikat dan Asia adalah basis kami. Dalam hal potensi pertumbuhan dan karakteristik demografis, target kami adalah Indonesia. Kami mencari peluang untuk akuisisi di sana," ujar Takashi Oyamada, Presiden Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) seperti dilansir Reuters, dikutip Selasa (5/4).

Kendati demikian, Oyamada tidak menjelaskan secara terperinci berapa dana yang disiapkan untuk mengakuisisi institusi keuangan di Indonesia. Namun aset yang berpotensi diambil alih di antaranya, 39 persen saham Australia and New Zealand Banking Group Ltd di PT Bank Pan Indonesia Tbk, serta saham Temasek Holdings dari Singapura di Bank Danamon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak berpikir untuk membeli bank komersial di Eropa," tutur Omayada yang menjabat sebagai Presiden BTMU per 1 April 2016 lalu menggantikan Nobuyuki Hirano.

Sejak krisis keuangan pada tahun 2008 silam, MUFG memang agresif mengembangkan jaringan bisnisnya di luar Jepang. Aset MUFG tumbuh 40 persen dalam lima tahun terakhir mencapai 300 triliun yen atau setara US$2,67 triliun.

Adapun, kesepakatan terbesar MUFG di Amerika Serikat, yaitu akuisisi saham lebih dari 20 persen terhadap kepemilikan Morgan Stanley pada puncak krisis keuangan tahun 2008. Itu merupakan kesepakatan senilai US$9 miliar.

Di Asia, MUFG tercatat memiliki sebagian besar saham Bank of Ayudhya Pcl di Thailand senilai lebih dari US$5 miliar. Pekan lalu, MUFG juga menyelesaikan kesepakatan untuk membeli Security bank Corp sebesar US$790 juta.

Oyamada menyadari, saat ini, profitabilitas industri bank komersial tertekan pasca penerapan suku bunga negatif oleh bank sentral Jepang. Belum lagi tantangan lainnya, yakni biaya dana yang mahal untuk simpanan berjangka alias deposito. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER