Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bima Multi Finance (Bima Finance) menawarkan obligasi sebesar Rp150 miliar. Surat utang bertajuk Obligasi Berkelanjutan I Bima Multi Finance Tahap II Tahun 2016 itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I Bima Multi Finance.
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dan memberikan pilihan bagi masyarakat dalam beberapa seri yaitu sebesar Rp20 miliar terdiri atas dua seri. Seri A sebesar Rp10 miliar dengan jangka waktu 370 hari dengan bunga 13,5 persen, dan Seri B sebesar Rp10 miliar bertenor dua tahun dengan bunga 14 persen.
Sementara, untuk nilai Rp130 miliar terdiri atas tiga seri. Seri A sebesar Rp85 miliar dengan tenor 370 hari dan bunga 13,50 persen. Seri B Rp25 miliar dengan jangka waktu dua tahun dan bunga 14 persen, dan Seri C Rp20 miliar dengan tenor tiga tahun dan bunga yang ditawarkan sebesar 14,5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wina Ratnawati, Direktur Utama Bima Finance seperti dikutip dari Keterbukaan Informasi bilang, obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi dan mulai ditawarkan pada 3-4 Mei 2016.
"Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan untuk modal kerja," ujarnya, Kamis (21/4).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersihnya tercatat tumbuh tipis 4,20 persen hingga akhir tahun lalu atau menjadi sebesar Rp24,01 miliar. Perolehan laba bersih ditopang peningkatan pendapatan perseroan, yaitu sebanyak 16,34 persen dari Rp306,53 miliar pada akhir tahun 2014 menjadi Rp356,63 miliar pada akhir tahun lalu.
"Sebagian besar pendapatan perseroan berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen yang memberikan kontribusi 94,34 persen dari jumlah pendapatan," imbuh Wina.
Bima Finance merupakan perusahaan yang fokus pada pembiayaan kendaraan bermotor bekas, baik roda dua maupun roda empat. Porsi pembiayaan mobil bekas mencapai 60 persen dan pembiayaan motor bekas sebesar 40 persen.
(gen)