BRI akan Terbitkan Obligasi Rp4 Triliun

CNN Indonesia
Senin, 25 Apr 2016 10:06 WIB
Pendanaan tersebut diharapkan mampu memperkuat penyaluran kredit perseroan yang ditargetkan tumbuh sekitar 13-15 persen pada tahun ini.
Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya Hari Prasetyo dan Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Haru Koesmahargyo menandatangi perjanjian kerjasama di Gedung BRI, Jakarta, Senin (13/7). (CNN Indonesia/Giras Pasopati)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan kembali menerbitkan surat utang senilai Rp4,4 triliun guna memenuhi kebutuhan likuiditas tahun ini. Pendanaan tersebut diharapkan mampu memperkuat penyaluran kredit perseroan yang ditargetkan tumbuh sekitar 13-15 persen pada tahun ini.

Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo menjelaskaan penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi Berkelanjutan I BRI dengan target dana Rp12 triliun.

Sebelumnya, BRI telah meluncurkan obligasi berkelanjutan I BRI Tahap I Tahun 2015 senilai Rp 3 triliun, dan obligasi berkelanjutan I BRI Tahap II Tahun 2016 senilai Rp 4,65 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haru mengatakan untuk mengompensasi hilangnya potensi pendapatan dari bunga, BRI akan menggenjot pendapatan non bunga (fee based income) dan menurunkan biaya dana (cost of fund). Dengan cara itu ia berharap pertumbuhan kredit tahun ini mencapai 13-15 persen.

"Cost of fund dan NPL (Non Performing Loan) akan kita coba turunkan, sementara fee based income kita naikkan," ujar Haru kepada CNN Indonesia, akhir pekan lalu.

Menurutnya, penyaluran kredit BRI pada tahun ini akan lebih banyak difokuskan untuk mendukung segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Sebagai informasi, BRI baru saja memangkas suku bunga kredit sektor UMKM, dari 12,75 persen per tahun menjadi 9,75 persen per tahun. Suku bunga tersebut berlaku terhitung sejak 1 Mei 2016 khusus untuk debitur baru.

"Mikro masih bertahan karena memang ada kebijakan pemerintah misalnya KUR," jelasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER