Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menarik pembiayaan sebesar Rp6,32 triliun dari pasar obligasi melalui lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan beragam tenor pada Selasa (3/5).
Varian sukuk negara yang dilelangkan adalah seri SPNS04112016 (new issuance) dengan tenor tujuh bulan, PBS009 (reopening) jatuh tempo 25 Januari 2018, PBS006 (reopening) jatuh tempo 15 September 2020, PBS011 (reopening) jatuh tempo 15 Agustus 2023, dan PBS012 (reopening) jatuh tempo 15 November 2031.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyatakan, meski total penawaran yang masuk mencapai Rp13,24 triliun tetapi yang dimenangkan kurang dari separuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total nominal yang dimenangkan dari kelima seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp6,325 triliun," tulis DJPPR dalam situs resminya.
Penawaran tertinggi tertuju pada seri PBS009, yakni mencapai Rp5,39 triliun atau 5,39 kali lipat dari nominal yang dimenangkan Rp1 triliun. Untuk seri ini, rata-rata imbal hasil (yield) yang dimenangkan sekitar 7,4 persen dengan tingkat imbalan 7,75 persen.
Penawaran terbesar kedua adalah SPNS04112016 dengan imbalan diskonto, yakni sebesar Rp1,75 triliun. Namun yang dimenangkan hanya Rp710 miliar dengaan rata-rata yield 5,66 persen sehingga terjadi kelebihan penawaran 2,47 kali.
Selanjutnya adalah seri PBS006, dari total penawaran yang masuk Rp1,73 triliun yang dimenangkan sebesar Rp1,16 triliun. Adapun imbalan yang diberikan sebesa 8,25 ersen dengan rata-rata yield yang dimenangkan 7,66 persen.
sementara seri PBS011 dimenangkan Rp1,66 triliun dari total penawaran yang masuk Rp1,75 triliun. Sukuk jangka panjang ini diganjar imbalan 8,75 persen dengan ata-rata yield 7,93 persen.
Terakhir adalah sukuk seri PBS012, dimenangkan Rp1,79 triliun dari total penawaran masuk Rp2,61 triliun. Sukuk bertenor paling lama ini diberikan imbalan sebesar 8,87 persen dengan rata-rata yiled yang dimenangkan 8,15 persen.
(ags/ags)