Jakarta, CNN Indonesia -- PT Lembaga Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/Airnav Indonesia) berencana menggelontorkan dana investasi hingga Rp2,27 triliun pada tahun ini.
Seperti dikutip dari kantor berita
Antara, Direktur Teknik Navigasi LPPNPI Lukman F Laisa mengatakan investasi tersebut akan digunakan untuk meremajakan alat-alat navigasi yang sudah tua. Ia mengungkapkan, peralatan navigasi di sejumlah bandara banyak yang usianya sudah 30 tahun, padahal semestinya maksimal berusia 15 tahun.
"Terutama untuk
engine facilities, karena alat-alat kita juga banyak yang berumur sudah tua, seperti radar di Cengkareng sudah 30 tahun," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukman menjelaskan, proses lelang untuk pengadaan alat-alat navigasi itu sudah mencapai 90 persen pada kuartal I 2016.
"Kami optimistis bisa selesai hingga akhir 2016 karena pengadaan alat-alat ini tidak seperti membangun bandara, jadi lebih cepat," katanya.
Selain itu, Lukman menjelaskan bahwa perusahaan akan menggunakan dana investasinya untuk membangun sembilan menara pengontrol lalu lintas udara di sembilan bandara. Ia menambahkan manajemen juga melakukan pembenahan sistem navigasi di Papua agar lalu lintas penerbangannya, terutama kargo, lebih lancar sehingga distribusi barang bisa terjamin.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sebelumnya mengingatkan LPPNPI agar meningkatkan investasi untuk meningkatkan keselamatan penerbangan.
"Dari laporan keuangannya, target keuntungan tahun lalu Rp260 miliar, bahkan sampai Rp700 miliar, ini terlambat investasinya. Saya sudah marah-marah karena ini bukan badan usaha mencari keuntungan, tetapi apapun yang didapat harus kembali ke pelayanan," katanya.
(gir)